- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 5 November 2024 | 05:50 WIB
: Wamenaker Afriansyah Noor saat melakukan kunjungan kerja ke PT KCIC di Depo Tegalluar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (19/9/2024)/Foto : Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 20 September 2024 | 11:07 WIB - Redaktur: Untung S - 265
Jakarta, InfoPublik – Transfer teknologi dan pengetahuan dari luar negeri memainkan peran penting dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Afriansyah Noor, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (19/9/2024).
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung proses transfer pengetahuan dan teknologi, serta pelatihan kepada masinis Indonesia sebagai bagian dari kesiapan tenaga kerja dalam mengoperasikan kereta cepat.
“Keberhasilan transfer teknologi dan pengetahuan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kapabilitas SDM Indonesia, sejalan dengan visi menuju industri berbasis teknologi tinggi,” ujar Afriansyah Noor dalam keterangan pers yang diterima pada Jumat (20/9/2024).
Wamenaker menjelaskan bahwa proyek KCIC beroperasi di empat stasiun utama: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar, serta satu depo di Tegalluar. Proyek ini memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia. Hingga saat ini, KCIC telah melatih 668 tenaga kerja Indonesia dan berhasil memberikan sertifikasi kepada 40 pekerja dalam bidang On Call Emergency Response dan Overhead Catenary System.
Afriansyah juga mencatat bahwa KCIC saat ini mempekerjakan 738 tenaga kerja asing (TKA) dari total 812 TKA yang direncanakan. Sebagian besar dari TKA tersebut izinnya akan berakhir pada tahun 2024. "Ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja Indonesia untuk mengambil alih sebagian besar operasional setelah melalui proses pelatihan dan transfer teknologi yang intensif," jelas Afriansyah.
Wamenaker berharap bahwa pada 2025, seluruh operasional kereta cepat di Indonesia dapat sepenuhnya dijalankan oleh masinis lokal. "Melalui proses transfer pengetahuan dari tenaga-tenaga profesional, kami optimis SDM Indonesia akan siap bersaing di tingkat global," tambahnya.
Dengan adanya transfer teknologi itu, Afriansyah menegaskan bahwa tenaga kerja Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan global, serta mampu mendukung pertumbuhan industri berbasis teknologi tinggi di Indonesia.