Stasiun Whoosh Karawang Resmi Dibuka, Percepat Konektivitas Jakarta-Bandung

: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), Selasa (24/12/2024), saat meresmikan Stasiun KCIC di Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Foto. Humas Kemenko Infrastruktur.


Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 25 Desember 2024 | 08:53 WIB - Redaktur: Untung S - 145


Karawang, InfoPublik – Stasiun Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), atau yang dikenal dengan nama Stasiun Whoosh Karawang, resmi dibuka sebagai bagian dari sejarah baru dalam dunia transportasi Indonesia. Stasiun itu menjadi penghubung penting dalam proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, sekaligus menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan konektivitas antar kota besar di Pulau Jawa.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), pada Selasa (24/12/2024) saat meresmikan Stasiun KCIC di Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menko AHY menegaskan bahwa Stasiun KCIC Karawang menjadi bagian integral dari proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Keberadaan stasiun ini diharapkan dapat menghemat waktu perjalanan yang sebelumnya memakan waktu hingga 3-4 jam, kini dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam. Selain itu, Menko AHY menambahkan bahwa kereta cepat ini akan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal, mengingat Karawang merupakan salah satu kawasan industri besar di Jawa Barat.

“Stasiun Whoosh Karawang bukan hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi di kawasan ini. Kami berharap stasiun ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar,” ujar Menko AHY.

Stasiun Whoosh Karawang diproyeksikan dapat melayani 3.000 hingga 5.000 penumpang per hari. Menko AHY optimis angka ini akan terus meningkat seiring dengan pengembangan akses jalan menuju stasiun dan integrasi dengan pusat kota Karawang yang lebih baik.

“Jika akses jalan dan fasilitas pendukung lainnya terintegrasi dengan baik, potensi jumlah penumpang dapat meningkat hingga belasan ribu orang per hari,” tambah Menko AHY. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal dengan meningkatkan mobilitas penduduk, barang, serta mempercepat distribusi produk dari kawasan industri Karawang ke berbagai wilayah.

Menko AHY juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk memastikan kesuksesan proyek kereta cepat ini. Pembangunan infrastruktur jalan akses akan terus dipercepat untuk mendukung kelancaran operasional kereta cepat dan memaksimalkan manfaat bagi masyarakat.

“Kolaborasi antara semua pihak sangat penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur akses jalan dan memastikan kelancaran operasional kereta cepat. Kami berkomitmen untuk mewujudkan semua ini secepat mungkin,” ujar Menko AHY.

Selain mempermudah transportasi antara Jakarta dan Bandung, keberadaan Stasiun Whoosh Karawang juga membuka peluang baru bagi sektor pariwisata, perdagangan, dan industri. Dengan waktu perjalanan yang lebih singkat, kereta cepat ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas wisatawan dan produk, serta meningkatkan daya saing kawasan industri Karawang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 11:24 WIB
Inilah Akses dan Intermoda Menuju Stasiun Whoosh Karawang
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 11:08 WIB
KCIC Ingatkan Penyesuaian Jadwal Whoosh dengan Beroperasinya Stasiun Karawang
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:48 WIB
Volume Penumpang Whoosh Naik 20 Persen selama Momen Nataru 2024/2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Senin, 16 Desember 2024 | 07:54 WIB
Whoosh Capai Okupansi hingga 100 Persen di Momen Libur Sekolah
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 21 Oktober 2024 | 17:02 WIB
Maruarar Sirait Siap Wujudkan Program Tiga Juta Rumah untuk Rakyat Indonesia