Kominfo Ajak Media dan Platform Digital Ciptakan Ruang Informasi Sehat

: Dirjen IKP Kominfo Prabunindya Revta Revolusi (Wahyu Sudoyo/InfoPublik)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 13 September 2024 | 18:39 WIB - Redaktur: Untung S - 229


Jakarta, InfoPublik – Media arus utama (mainstream) serta platform digital didorong untuk turut serta menciptakan ruang informasi nasional yang sehat, dengan mencegah penyebaran berita palsu (hoaks) dan memberantas disinformasi. Hal itu penting untuk menjaga kualitas demokrasi di era digital.

“Kita harus menjaga profil ruang informasi yang sehat, bukan bersih secara total, karena itu tidak mungkin," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Prabunindya Revta Revolusi, saat acara Ngopi Bareng di Press Room Kominfo, Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Menurut Prabu, Kominfo bersama Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir, baru-baru ini melakukan pertemuan dengan platform-platform besar untuk mendiskusikan cara menjaga ruang digital tetap sehat. Dia menekankan bahwa menjaga ruang informasi yang sehat tidak berarti menghilangkan seluruh konten negatif atau kritik, melainkan memberantas hoaks dan disinformasi yang dapat merugikan publik.

"Kritik dan konten negatif harus ada, karena itu adalah bagian dari demokrasi. Namun, kita sepakat bahwa hoaks tidak boleh ada dan disinformasi harus diberantas karena dampaknya di ruang publik sangat besar dan cepat," jelasnya.

Prabu menambahkan bahwa negara-negara maju seperti Amerika Serikat saat ini tengah merumuskan regulasi untuk menciptakan ruang digital yang lebih sehat. Sementara itu, Australia sedang mempersiapkan regulasi yang melarang anak-anak mengakses media sosial guna menjaga kualitas ruang digital mereka.

Di Indonesia, Kominfo juga tengah memformulasikan regulasi yang tepat untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses ruang informasi yang sehat dan berkualitas. "Kami terus berusaha mendorong regulasi yang relevan. Berdasarkan riset, masyarakat Indonesia rata-rata terpapar internet selama delapan jam sehari, yang berarti sepertiga hidupnya dihabiskan di depan layar. Oleh karena itu, ruang digital yang aman dan berkualitas sangat penting," ujar Prabu.

Menghadapi masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang rentan diserbu konten manipulatif, Prabu juga mengajak media untuk mengawal verifikasi informasi yang beredar di ruang digital. Dia mencontohkan bagaimana pemerintah sukses memberantas judi online, dan berharap langkah serupa dapat diterapkan untuk menjaga kualitas ruang informasi publik di masa depan.

"Kita ingin memastikan bahwa ruang publik kita sehat dan berkualitas," tutup Prabunindya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh M. Aditya Dwiki
  • Rabu, 18 September 2024 | 10:41 WIB
[CEK FAKTA] Undian Berhadiah Mengatasnamakan Founder Alfamart
  • Oleh M. Aditya Dwiki
  • Rabu, 18 September 2024 | 10:41 WIB
[CEK FAKTA] Kemenkes Berikan Bantuan Rp175 Juta untuk Pekerja Migran
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 17 September 2024 | 20:48 WIB
P3DN Tahap VIII: Sinergi Digital untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 17 September 2024 | 18:58 WIB
Kominfo dan Kementan Dorong Ekonomi Digital lewat Temu Bisnis VIII
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 17 September 2024 | 15:20 WIB
Bawaslu Sumbar Buka Rekrutmen 10.836 Pengawas TPS untuk Pilkada 2024