- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 27 November 2024 | 14:07 WIB
: Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko/ foto: humas BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 10 September 2024 | 18:13 WIB - Redaktur: Untung S - 242
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Elektronika, Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, akan mengembangkan purwarupa sistem jaringan detektor bawah air. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN, Yusuf Nur Wijayanto, dalam Sosialisasi Rumah Program Hasil Riset Inovasi Jaringan Detektor Bawah Air Tahun Anggaran 2025 pada Senin (9/9/2024).
Berdasarkan siaran pers BRIN yang diterima pada Selasa (10/9/2024), Yusuf menjelaskan bahwa program ini berfokus pada pengembangan teknologi monitoring bawah air untuk perairan Indonesia. "Fokus utama program ini adalah menciptakan purwarupa sistem monitoring bawah air yang dapat memantau kualitas air, ekosistem perairan, dan keberlanjutan lingkungan," kata Yusuf.
Riset itu diharapkan dapat menjadi fondasi bagi transformasi ekonomi Indonesia, khususnya dalam memaksimalkan sumber daya alam maritim melalui inovasi teknologi. Program ini dirancang dalam beberapa tahap, dengan fokus awal pada pengembangan sistem sensor bawah air, perangkat pendukung, dan platform pengamatan bergerak, yang akan dilaksanakan mulai 2025 hingga 2029.
“Pada 2025, kami akan memulai dengan kajian komprehensif terkait sistem pengamatan bawah air serta pengembangan perangkat keras dan lunak yang mendukungnya,” jelas Yusuf. Tahap selanjutnya, pada 2026, akan lebih berfokus pada pengembangan perangkat, dengan target integrasi dan pengujian pada 2028. Sistem itu diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan Indonesia.
Yusuf juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar sektor, terutama dengan perguruan tinggi, industri, dan masyarakat. "Kami sangat berharap dukungan dari kementerian, universitas, industri, dan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan sistem ini," imbuh Yusuf.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor maritim Indonesia. Output yang diharapkan meliputi purwarupa, publikasi internasional, dan kekayaan intelektual. Beberapa aplikasi penting yang menjadi fokus dalam rumah program ini meliputi pemantauan kualitas air, biodiversitas, kebencanaan, keamanan, dan perubahan iklim.
“Kami akan mengembangkan sensor bawah air yang mampu memantau kondisi perairan, mulai dari kualitas air, volume sampah, hingga ekosistem perairan secara keseluruhan,” pungkas Yusuf.