- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 19 November 2024 | 14:10 WIB
: Wamenkominfo mengadakan Pertemuan dengan Senior Vice President of US-ABC Brian McFeeters di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 29 Agustus 2024 | 13:37 WIB - Redaktur: Untung S - 276
Jakarta, InfoPublik – Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang akan berinvestasi di Indonesia diminta untuk bisa mengimbangi langkah bisnisnya dengan melakukan transfer teknologi dan pengetahuan dengan perusahaan mitra lokal.
“Dengan tangan terbuka kita menyambut inisiatif untuk investasi di Indonesia. Tetapi juga menginginkan transfer teknologi dan knowledge yang bisa diberikan oleh perusahaan teknologi yang berinvestasi di sini,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Senior Vice President of US-ABC Brian McFeeters di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Rabu (28/8/2024).
Nezar Patria mengatakan, transfer teknologi dan pengetahuan ini merupakan upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menerapkan prinsip inklusivitas atau kesamaan akses terhadap teknologi.
“Sehingga ada prinsip inklusivitas agar semua orang bisa terlibat di dalam pengembangan teknologi,” tuturnya.
Menurut Nezar Patria, sikap pelaku industri digital AS perlu diapresiasi karena selalu mematuhi seluruh regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Hal ini termasuk beberapa regulasi dari Kementerian Kominfo untuk menopang ekosistem digital nasional.
“Dan mereka menunjukkan antusiasme untuk terus bisa berpartisipasi, berkolaborasi untuk mempercepat proses transformasi digital di Indonesia dan juga ingin membantu penggunaan talenta digital yang ada di Indonesia. Karena yang datang ini ada puluhan perusahaan teknologi yang bergabung di dalam the US-ABC ini," tutur dia.
Lebih lanjut Wamenkominfo mengatakan, pertemuan dengan perwakilan perusahaan teknologi dan pemangku kepentingan (stakeholders) bisnis digital dari Dewan Bisnis AS -ASEAN (US-ABC) merupakan agenda rutin setiap tiga atau empat bulan sekali.
Dalam pertemuan kali ini, Pemerintah mendengar berbagai aspirasi dari pelaku industri digital dan infrastruktur digital.
"Kita bicara begitu banyak topik, dari soal spektrum frekuensi sampai dengan adopsi AI (kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence) di Indonesia. Sampai juga ke soal podcast penyiaran karena terkait dengan sejumlah perusahaan teknologi yang berbisnis dengan menggunakan platform digital untuk streaming konten-konten seperti Netflix," jelas Nezar Patria.
Namun, Wamenkominfo mengungkapkan tidak ada kesepakatan khusus yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
“Lebih pada dialog untuk meningkatkan pemahaman antara Pemerintah Indonesia dengan pelaku bisnis, terutama perusahaan teknologi dari Amerika yang berinvestasi dan berbisnis di Indonesia,” tandas Nezar Patria.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kominfo Mira Tayyiba dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Hokky Situngkir, dan Executive Director US-ABC Seow Hiong Goh.