Pemda Jateng Targetkan 100 Persen Implementasi ILP pada 2024

: Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Jumat, 9 Agustus 2024 | 23:50 WIB - Redaktur: Untung S - 113


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menargetkan implementasi penuh (100 persen) Integrasi Layanan Primer (ILP) pada 2024. Implementasi ILP dilakukan secara bertahap, dimulai dari target 10 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar pada Ekspose Transformasi Kesehatan di Jawa Tengah pada Kamis (8/8/2024).

“Diawali dengan target 10 persen dahulu, puskesmas, puskesmas pembantu (pustu), dan posyandu dapat menerapkan ILP dan kemudian kita menetapkan target-targetnya bahwa harus selesai pada 2024,” kata Yunita melalui keterangan resminya Jumat (9/8/2024).

Pelayanan kesehatan dalam ILP diselenggarakan berdasarkan klaster, meliputi Klaster Manajemen, Klaster Ibu dan Anak, Klaster Usia Dewasa dan Lanjut Usia, Klaster Penanggulangan Penyakit Menular, serta Klaster Lintas Sektor.

Yunita menilai bahwa integrasi pelayanan kesehatan mulai dari posyandu hingga puskesmas akan mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih memprioritaskan upaya promotif dan preventif sebelum memerlukan perawatan di rumah sakit.

Sebagai langkah awal implementasi ILP, pemerintah daerah melakukan sosialisasi untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan yang dilakukan di posyandu, puskesmas, dan pustu.

“Kami membuat pola bagaimana ILP dapat dilakukan di Jawa Tengah dan kami harus melakukan sosialisasi di daerah untuk memberikan pemahaman tentang ILP kepada masyarakat dan pemerintah tingkat desa dan kecamatan,” kata Yunita.

Hal yang paling utama, menurutnya, adalah masyarakat memiliki kesadaran tentang kesehatan dimulai dari upaya pencegahan. Untuk itu, diperlukan kader kesehatan yang terlatih untuk ditempatkan di unit kesehatan desa dan kelurahan.

Kader-kader ini harus memiliki kemampuan dalam melakukan skrining, memberikan edukasi kesehatan, serta mendeteksi dini masyarakat yang menunjukkan gejala penyakit atau tidak.

Implementasi ILP sudah mulai berjalan di semua lokus di Jawa Tengah. Lokus ILP di Jawa Tengah mencakup 289 puskesmas, 331 pustu, dan 2.365 posyandu.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 6 September 2024 | 22:00 WIB
FHBN 2024, Penguat Identitas Budaya di IKN dan Kawasan Penyangga