Menkominfo Ingatkan Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan AI

: Menkominfo Nudi Arie Setiadi (batik cokelat) dalam acara IBM AI Summit Indonesia di Jakarta (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 9 Agustus 2024 | 10:18 WIB - Redaktur: Untung S - 170


Jakarta, InfoPublik – Dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang didominasi negara-negara Utara (Global North) terdapat berbagai tantangan serta peluang yang bisa dimanfaatkan negara-negara selatan (Global South), termasuk Indonesia.

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkiat IBM AI Summit Indonesia di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, pada Kamis (8/8/2024).

“Dominasi Global North pada pengembangan AI menghadirkan peluang maupun tantangan bagi negara-negara Global South, termasuk Indonesia,” ujar Menkominfo.

Budi Arie mengatakan, saat ini pemerintah berupaya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola AI global guna mengatasi tantangan dalam optimalisasi pemanfaatan teknologi terbaru itu.

Beberapa tantangan pemanfaatan AI yang perlu diantisipasi antara lain keterbatasan infrastruktur dan pendanaan AI, transfer pengetahuan (transfer of knowledge) dari negara pengembang AI, dan kolaborasi antarnegara Global South.

Oleh karena itu, Menkominfo mendorong penerapan tiga prinsip tata kelola AI global yang mencakup keamanan etik dan kepercayaan atau safe, ethical, and trustworthy

“Prinsip safe berarti memastikan keselamatan dan keamanan developer, deployer, dan pengguna AI. Prinsip ethical, berkaitan dengan privasi dan perlindungan data, dan berorientasi pada perkembangan manusia serta keadilan dan nondiskriminasi. Dan terakhir, prinsip trustworthy memastikan bahwa Sistem AI dapat dipercaya, diandalkan, dan dipertanggungjawabkan, serta mengutamakan privasi dari penggunaannya,” jelasnya.

Menurut Budi Arie, Kementerian Kominfo mendorong dan memberikan jaminan pengembagan AI untuk setiap sektor di Indonesia dengan fokus pada kebijakan yang mendukung ekosistem AI yang aman dan produktif.

Misalnya dengan menyelenggarakan berbagai program pengembangan sumber daya manusia di bidang AI melalui Program Digital Talent Scholarship.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing sumberdaya manusia digital termasuk di bidang AI," kata Menkominfo.

Dia mengapresiasi penyelenggaraan IBM AI Summit Indonesia yang mendukung upaya pemerintah yang tengah berfokus mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menghadirkan ekosistem AI yang inklusif.

Selain itu Budi Arie berpesan kepada seluruh pengembang AI agar mengembangkan teknologi tersebut untuk kebaikan umat manusia.

"Jadi dua kata kunci itu menjadi penting bagi perkembangan teknologi AI ke depan, for people and humanity, terjemahannya kurang lebih untuk manusia dan kemanusiaan," tutup Menkominfo.

Turut hadir dalam acara itu, Direktur Utama IBM Indonesia Roy Kosasih, Vice President of IBM ASEAN Catherine Yan, Executive Chairman of IBM Indonesia Umar Fadli Anwar, dan Direktur Technology & Operations BNI 46 Toto Prasetio.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 22 September 2024 | 15:58 WIB
Kominfo Minta Klarifikasi DJP Terkait Dugaan Kebocoran Data NPWP
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 23:21 WIB
Menkominfo: Judi Online Tantangan Serius bagi Perkembangan Generasi Muda
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 22:36 WIB
Kominfo Rayakan 23 Tahun Mengawal Transformasi Digital Nasional
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 20 September 2024 | 19:44 WIB
Mahasiswa Diimbau Kuasai Teknologi untuk Hadapi Bonus Demografi 2045
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 19 September 2024 | 21:09 WIB
Kominfo Dorong Humas Pemerintah Kelola Relasi Media secara Profesional