- Oleh Putri
- Selasa, 19 November 2024 | 06:52 WIB
: Menkes Budi bersama Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta Heru Budi Hartono dan pihak-pihak yang terlibat meluncurkan Program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tebet/Foto: Kemenkes
Jakarta, InfoPublik - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa revitalisasi pusat pelayanan kesehatan primer akan fokus pada tiga hal utama.
Pertama, penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang akan memberikan pelayanan kesehatan komprehensif untuk seluruh siklus hidup, mulai dari bayi hingga lanjut usia (lansia).
Hal tersebut disampaikan Menkes Budi bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Daerah Khusus (DK) Jakarta, Heru Budi Hartono, saat meluncurkan Program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tebet.
“Jadi, puskesmas dan posyandu memiliki dua tugas utama. Pertama, memberikan pendidikan dan edukasi. Kedua, melakukan pencegahan melalui imunisasi dan skrining kesehatan,” kata Menkes Budi seperti yang dikutip InfoPublik pada Rabu (7/8/2024).
Kedua, program ILP akan mengubah bentuk pelayanan kesehatan dari yang sebelumnya belum sepenuhnya terdigitalisasi menjadi sepenuhnya terdigitalisasi.
Para petugas kesehatan akan diberikan dasbor digital untuk memantau kesehatan di setiap wilayah, sehingga semua penyakit masyarakat bisa tercatat dengan baik. Data tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk memberikan terapi atau pengobatan dengan tepat. Karena fokus penerapan ILP ini adalah pada seluruh siklus hidup, pelayanan kesehatan yang diberikan juga akan disesuaikan dengan jenjang usianya.
Pelayanan kesehatan yang akan diberikan mencakup edukasi kesehatan, skrining kesehatan, hingga pemberian imunisasi. Untuk menunjang layanan tersebut, semua alat kesehatan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
“Semua alat-alat untuk preventif akan kita lengkapi. Jadi, cek darah, tekanan darah, lemak darah, tes darah, cek ginjal, USG, semua dibagikan ke puskesmas supaya mereka bisa melakukan skrining. Jadi, fungsi promotifnya bagus,” tambah Menkes Budi.
Ia berharap, peluncuran program ILP di Provinsi DK Jakarta tersebut akan memperkuat fungsi pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang sehat. Hal ini sejalan dengan fungsi pelayanan kesehatan primer, yakni melakukan kegiatan promotif preventif, bukan pengobatan atau kuratif.
PJ Gubernur Jakarta Heru Budi menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan program ILP dan BLUD di semua puskesmas di seluruh Jakarta.
“Kami Pemda DKI berkomitmen untuk merevitalisasi semua puskesmas di DKI Jakarta seperti yang dilakukan di Puskesmas Tebet. Semua siklus kehidupan dari lahir sampai lansia bisa dilayani di Puskesmas,” katanya.
ILP merupakan wujud dari transformasi layanan primer yang bertujuan untuk menata, merevitalisasi, dan menyelaraskan berbagai pelayanan kesehatan primer, termasuk 10.000 puskesmas dan 300.000 posyandu di seluruh Indonesia, agar kualitasnya semakin baik.