- Oleh Putri
- Jumat, 15 November 2024 | 23:26 WIB
: Peresmian Paviliun Indonesia dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono dan pihak terkait pada acara Africa Health 2024 di Cape Town International Convention Center/Foto: Kemenkes
Oleh Putri, Jumat, 15 November 2024 | 23:38 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 99
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian, ITPC Johannesburg, dan KJRI Cape Town Afrika Selatan, berpartisipasi pada Africa Health 2024 melalui Country Paviliun di Cape Town International Convention Center pada 22-24 Oktober 2024.
Selain Paviliun Indonesia, ada 14 Country Paviliun lainnya. Expo ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari 40 negara. Terdapat 12 industri alat kesehatan Indonesia sebagai exhibitor yang membawa alat kesehatan produksi dalam negeri.
Seperti disposable syringe, sphygmomanometer & stethoscope, IVD, dan BMHP. Semua alat kesehatan ini telah memenuhi persyaratan mutu yang berlaku global.
Peresmian Paviliun Indonesia dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono. Ia menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan Delegasi Indonesia pada Africa Health 2024.
"Ini menunjukkan kemampuan tingkat ekonomi Indonesia yang semakin kuat, termasuk pada sektor industri kesehatan dan medis," kata Tudiono melalui keterangan resminya Jumat (15/11/2024).
Pada kesempatan yang sama, Kepala ITPC Johannesburg Tonny Hendriawan menjelaskan, tujuan utama keikutsertaan Indonesia pada pameran ini untuk meningkatkan dan membuka pasar ekspor baru bagi Indonesia di negara-negara nontradisional.
“Kita ingin memperlihatkan bahwa Indonesia sejajar dengan negara-negara lainnya sebagai produsen alat kesehatan dunia,” ujar Tony.
Direktur Pengawasan Alat Kesehatan Kemenkes Eka Purnamasari menyampaikan partisipasi pada Africa Health 2024 menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi pemain dalam rantai pasok global (supply chain global), khususnya untuk pemenuhan kebutuhan alat kesehatan di wilayah Afrika sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan dunia.
“Selama ini, Indonesia masih mengimpor alat kesehatan. Namun, partisipasi dalam pameran ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat menjadi produsen alat kesehatan dengan kualitas global dan memiliki daya saing,” ujar Eka.
Selama pelaksanaan pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi oleh visitor berasal dari berbagai negara di benua Afrika, di antaranya Afrika Selatan, Nigeria, Etiopia, Kenya, Uganda, Ghana, Mesir, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Mozambik, Namibia.
Total pengunjung Paviliun Indonesia lebih dari 600 orang, dengan potensi transaksi sebesar US$2,73 juta dan berbagai potensi peminatan kerja sama. Partisipasi Kemenkes pada Africa Health 2024 ini telah mendorong ekspor produk alat kesehatan Indonesia, khususnya pada pasar Afrika.
Sejauh ini, sudah ada ekspor alat kesehatan Indonesia ke beberapa negara di Afrika seperti Mesir, Tunisia, Maroko, Afrika Selatan, Mauritius, Botswana, Lesotho, Sudan, Nigeria, Mali, Aljazair, dan Etiopia.
Pada masa mendatang, diperlukan upaya konsisten dari pemerintah dan mitra terkait untuk terus meningkatkan ekspor yang secara tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendukung upaya ketahanan kesehatan nasional.