Kemenag Minta Pokja Majelis Taklim Perkuat Aspek Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi

: Foto bersama pimpinan majelis taklim dalam acara rapat kerja nasional sekaligus silaturahmi nasional (Silatnas) Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim masa bakti 2023-2026./Foto istimewa/Humas Kemenag


Oleh Wandi, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 20:43 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 282


Jakarta, InfoPublik - Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama, Ahmad Zayadi meminta majelis taklim memperluas program pada aspek sosial hingga pemberdayaan ekonomi umat.

“Beragama tidak hanya pada aspek spiritual, tetapi bagaimana beragama itu kita bumikan pada aspek sosial kemasyarakatan. Tidak ada jarak agama dengan isu pendidikan, kesehatan, dan semua aspek dimensi kehidupan,” kata Ahmad Zayadi dalam siaran resminya, Sabtu (3/8/2024).

Pokja ini juga diharapkan dapat mendukung penguatan kapasitas kelembagaan, manajemen, dan Sumber Daya Manusia (SDM) majelis taklim, sehingga mampu menjalankan fungsi dan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.

Silaturahmi nasional ini bukan hanya untuk menyamakan persepsi visi peradaban, tsaqofah dan maknawiyah kita semua berkumpul, tetapi menjadi ajang untuk silatul afkar dan juga silatul 'amal,” imbuhnya.

Dikatakannya, diskusi program afirmatif dan edukatif menjadi bagian penting dari silatul afkar, sebab menurutnya, tidak hanya membahas isu-isu agama, namun juga isu-isu aktual terkait pemberdayaan sosial kemasyarakatan dan ekonomi umat.

“Topik yang diangkat pun akan relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, dengan tujuan menghasilkan solusi konkret yang dapat diimplementasikan,” imbuhnya.

Sementara, lanjutnya, silatul 'amal akan diwujudkan melalui langkah-langkah kolaboratif dengan lembaga-lembaga mitra. Zayadi mencontohkan seperti lembaga filantropi, lembaga keuangan syariah, lembaga kesehatan, lembaga pelestarian lingkungan, dan lainnya.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk pengembangan dan penguatan majelis taklim, serta menciptakan sinergi yang kuat dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan penyebaran nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif,” jelas Zayadi.

Zayadi juga mengapresiasi Pokja karena melibatkan Majelis Dai Kebangsaan (MDK) dan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) sebagai mitra strategisnya.

“Kolaborasi ini sangat luar biasa, ada dua aktor strategis MDK dan majelis taklim yang bertumpu pada kekuatan masjid. Saya membayangkan kalau tiga entitas ini berkolaborasi dengan sangat baik, maka kita optimis dakwah Islam ke depan bisa dilakukan pemberdayaan potensi ekonomi berbasis umat, berbasis masjid, dan berbasis majelis taklim. Oleh karena itu, kami haturkan terima kasih kepada ketua Pokja yang telah mengambil inisiatif ini,” imbuhnya.

Zayadi menambahkan, silaturrahim, silatul afkar, dan silatul ‘amal ini akan menghasilkan kesatuan visi dan aksi dalam membangun peradaban umat. “Dengan mempererat hubungan, bertukar pemikiran, dan melaksanakan langkah-langkah nyata, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kemajuan masyarakat,” pungkasnya.

Acara yang digelar selama tiga hari, 2-4 Juli 2024, itu mengangkat tema "Majelis Taklim sebagai Basis untuk Membangun Peradaban Umat Manusia". Giat ini bertujuan meneguhkan fungsi majelis taklim menjadi agen perubahan yang mendukung terciptanya masyarakat yang beradab, cerdas, berakhlakul karimah, dan berdaya saing tinggi. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 17 September 2024 | 12:20 WIB
Tiga Masjid di Sumbar Melaju ke Nominasi AMPERA Nasional 2024