Kemenparekraf Dorong Investasi Berkelanjutan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Riau

: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. Foto: Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf


Oleh Untung S, Rabu, 17 Juli 2024 | 06:27 WIB - Redaktur: Untung S - 316


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun Percepatan Pengembangan Investasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Kegiatan yang berlangsung pada 10 Juli 2024 itu bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus sebagai strategi dan ruang diskusi bagi para stakeholder di Provinsi Riau untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) melalui peningkatan investasi yang berkelanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024) mengatakan bahwa dibutuhkan peran serta dari sektor bisnis atau swasta untuk mengembangkan sektor parekraf.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM yang diolah kembali oleh Kemenparekraf, realisasi investasi sektor parekraf tahun 2023 untuk Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp58,93 miliar dengan top 3 sektor usaha yaitu restoran, hotel bintang, dan aktivitas biro perjalanan wisata.

Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp477,06 miliar dengan top 3 sektor usaha hotel bintang, restoran, dan event/catering.

“Provinsi Riau memiliki potensi parekraf yang besar karena memiliki beragam jenis pariwisata budaya dan sejarah. Keunggulan lainnya adalah aksesibilitas yang strategis dan dekat dengan Malaysia dan Singapura. Jika dikelola dengan baik, maka akan memberikan nilai positif bagi daerah dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan,” kata Menparekraf Sandiaga.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengungkapkan berdasarkan Laporan Statistik Nusantara 2023 (BPS), jumlah perjalanan yang dilakukan masyarakat dari Provinsi Riau mencapai 11.557.732 perjalanan, dengan 45,10 persen di antaranya adalah perjalanan untuk berlibur dan rekreasi.

“Sementara, perjalanan ke Provinsi Riau mencapai 10.782.083 perjalanan, dengan 30,96 persen di antaranya adalah perjalanan untuk berlibur atau rekreasi dan 26,86 persen dilakukan untuk keperluan keluarga,” kata Rizki.

Rizki berharap dengan adanya kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun ini dapat mengembangkan sektor parekraf melalui peningkatan investasi yang berkelanjutan di Provinsi Riau.

Kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, di antaranya Direktorat Perencanaan Jasa dan Kawasan Kementerian Investasi/BKPM, Kepala Bappedalitbang Prov. Riau, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Kepala DPMPTSP Provinsi Riau, Direktur Nimo Enterprise, Co-Founder and President Director PT Infra Migunani Mitayani Infra MM, dan Director Hospitality Service.

Dengan adanya diskusi ini, diharapkan berbagai strategi pengembangan dan peningkatan investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Riau dapat terealisasi, menjadikan Provinsi Riau sebagai salah satu pusat parekraf yang berkelanjutan di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 September 2024 | 11:52 WIB
IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 Jadi Brand Image Indonesia di Kawasan Asia Afrika
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:59 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Bertemu GIPI: Bahas Pengembangan Parekraf Bali
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 12:13 WIB
Pemerintah Terapkan Protokol Kesehatan bagi Wisatawan untuk Cegah Cacar Monyet
  • Oleh Untung Sutomo
  • Sabtu, 31 Agustus 2024 | 23:06 WIB
Kemenparekraf Dukung Pemprov Gorontalo Gaungkan Pariwisata Berkualitas
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 11:45 WIB
Menparekraf Resmikan Gedung Bisnis Terpadu di Politeknik Pariwisata Bali