Dokter Arab Saudi Sukses Bantu Operasi Jantung Anak di RSUP Adam Malik Medan

: TIm Dokter Arab Saudi bersama pasien anak bedah jantung/Foto: Kemenkes


Oleh Putri, Rabu, 10 Juli 2024 | 17:29 WIB - Redaktur: Untung S - 324


Jakarta, InfoPublik – Tim Dokter Arab Saudi yang dipimpin oleh dr. Abdulrahman Redhyan merasa sangat berbahagia bisa datang ke Indonesia dan membantu banyak pasien anak dengan penyakit jantung untuk sembuh.

“Kita bisa lihat mereka sudah tersenyum kembali, saya pikir itu karena mereka akhirnya terlepas dari rasa sakit yang selama ini mereka rasakan,” kata dr. Abdulrahman, seperti yang dikutip InfoPublik, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut, dr. Abdulrahman menyatakan bahwa kasus-kasus yang ia temukan selama di Indonesia hampir sama dengan di Arab Saudi. Namun, yang membedakan adalah waktu penanganan yang sedikit lebih lama di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tidak semua daerah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang sama memadai.

Kepala Ruangan Kamar Operasi Jantung Pusat Jantung Terpadu RS Adam Malik, Saberina Ketaren, menilai kedatangan dokter Arab Saudi tidak hanya membantu dalam melakukan operasi, tetapi juga membawa wawasan baru bagi para dokter terkait penanganan bedah jantung.

“Ada sedikit perbedaan teknik kerja Tim Perkusi dari Arab Saudi dan anastesi, untungnya tim Arab Saudi memberikan transfer ilmu yang baik kepada tim dokter RSUP Adam Malik,” kata Saberina.

Dengan dampak positif ini, ia optimistis kedatangan dokter asing akan meningkatkan kualitas bedah jantung di Indonesia, khususnya di RSUP Adam Malik.

Orang tua dari anak-anak penderita penyakit jantung tampak antusias mengikuti proses operasi jantung gratis gelombang kedua. Operasi ini merupakan hasil kerja sama Tim Dokter RSUP Adam Malik, Medan, dan King Salman Relief, berlangsung dari 25 Juni hingga 2 Juli 2024.

Salah satu orang tua pasien, Hindun, mengaku sangat senang ketika mendengar informasi tentang kedatangan dokter-dokter dari Arab Saudi ke Medan. Baginya, ini adalah kesempatan besar bagi anaknya yang menderita bocor jantung dan cacat jantung untuk segera mendapatkan penanganan.

Hindun menjelaskan, anaknya Arshifa telah menunjukkan gejala sesak napas sejak usia tiga bulan. Namun, Arshifa baru mendapatkan diagnosis lengkap saat usianya 16 bulan ketika diperiksa di RSUP Adam Malik.

“Di Januari, Arshifa dikateterisasi sekalian pasang ring untuk menutup yang bocor. Saya kira sudah tidak perlu bedah lagi, tidak ke Jakarta lagi, ternyata harus ke Jakarta untuk pembedahan,” terang Hindun.

Setelah pemasangan ring, Hindun tidak melanjutkan pengobatan Arshifa di Jakarta seperti yang disarankan dokter karena keterbatasan biaya. Ia memilih untuk melanjutkan pengobatan Arshifa di Medan.

“Kami berbicara ke dokter poli, kalau harus ke Jakarta kami mundur dulu karena mau ngumpulin biaya juga. Kami sempat bimbang juga karena Arshifa tidak bisa ditangani disini (Adam Malik), alatnya tidak ada, yang ada hanya di Harapan Kita dan RSCM,” kata Hindun.

Setelah menanti selama lima bulan, akhirnya pada 25 Juni lalu, Arshifa dioperasi dan saat ini sedang menjalani masa pemulihan.

“Saya senang Arshifa sudah dioperasi dokter Arab, tidak harus pergi jauh-jauh ke Jakarta. Karena walaupun saya orang Medan, biaya sana-sini seperti susu dan popok juga lumayan, jadi saya sangat bersyukur sekali,” kata Hindun.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Kamis, 22 Agustus 2024 | 19:16 WIB
Kemenko PMK Dorong Revitalisasi Pendidikan Vokasi di Banten
  • Oleh Putri
  • Selasa, 20 Agustus 2024 | 22:25 WIB
SSGI 2024 Jadi Acuan Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting