Menkominfo: Sovereign AI Jadi Kunci Melindungi Kepentingan Nasional di Era Digital

: Menkominfo Budi Arie Setiadi (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 21 Agustus 2024 | 20:45 WIB - Redaktur: Untung S - 424


Jakarta, InfoPublik – Pengembangan Sovereign AI atau kemampuan untuk menghasilkan produk kecerdasan artifisial (AI) menggunakan infrastruktur, data, tenaga kerja, dan jaringan bisnis sendiri menjadi langkah strategis dalam melindungi dan memajukan kepentingan nasional di era digital yang berkembang pesat.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam acara Lintasarta Cloudeka Sovereign AI Empowering Indonesia's Future di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

“Kita harus memastikan bahwa AI yang kita kembangkan mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional kita. Sovereign AI adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa teknologi ini berfungsi dalam koridor yang sesuai dengan regulasi dan peraturan negara kita,” ujar Menkominfo.

Menurut Budi Arie, penerapan Sovereign AI mendapat perhatian serius dari pemerintah karena pada 2025, investasi sektor swasta di bidang ini diperkirakan mencapai US$200 miliar (sekitar Rp3,1 kuadriliun). Selain itu, total investasi untuk teknologi terintegrasi antara AI dan komputasi awan (cloud computing) pada 2030 diperkirakan mencapai US$397 miliar (sekitar Rp6,1 kuadriliun).

“Ini adalah indikasi jelas betapa vitalnya teknologi ini bagi masa depan ekonomi dan keamanan digital kita,” tambahnya.

Budi Arie menjelaskan bahwa teknologi cloud computing memainkan peran sentral dalam pengembangan Sovereign AI karena menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengembangan dan penerapan model AI secara efisien tanpa harus membangun dan mengelola pusat data secara fisik.

Namun, dia juga mengingatkan tentang tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan cloud computing di Indonesia, mulai dari perbedaan tingkat penetrasi internet di beberapa wilayah, keterbatasan talenta digital di bidang cloud computing, hingga isu keamanan data.

“Untuk mengatasi tantangan ini, kita perlu mengadopsi strategi implementasi cloud computing yang komprehensif, mendorong pengembangan infrastruktur cloud nasional, serta memastikan privasi dan keamanan data dengan standar keamanan siber yang ketat,” jelas Menkominfo.

Dia juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi dan menampung berbagai masukan guna pengembangan AI yang inklusif, aman, dan terpercaya, sekaligus menjadikan AI berfungsi untuk manusia dan kemanusiaan.

“Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk mempercepat inovasi dan investasi dalam teknologi cloud. Ini termasuk memperkuat ekosistem teknologi digital di Indonesia dan memajukan Sovereign AI sebagai bagian dari visi besar menuju masa depan digital yang lebih baik,” pungkas Budi Arie Setiadi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Mantan Menkominfo Periode 2014-2019 Rudiantara, CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, CEO Lintasarta Bayu Hanantasena, serta Head of Developer Program ASEAN and ANZ NVIDIA Deb Goswami.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 26 November 2024 | 19:39 WIB
Wamenkomdigi Dorong Masyarakat Hindari Judi Online dan Cari Rezeki Halal
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 25 November 2024 | 14:10 WIB
Wamenkomdigi Ajak Semua Pihak Bisa Cetak Talenta Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 25 November 2024 | 11:40 WIB
Pengusaha Nahdliyin Didorong Adopsi Teknologi Digital Mutakhir
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 22 November 2024 | 21:05 WIB
Kemkomdigi Dorong Kolaborasi Perkuat Penelitian dan Pengembangan AI
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 22 November 2024 | 21:00 WIB
Wamenkomdigi: Inti Komunikasi yang Efektif Terletak pada Kualitas Manusia
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Jumat, 22 November 2024 | 11:14 WIB
Pemda Harus Manfaatkan Teknologi Digital untuk Jalin Komunikasi ke Masyarakat
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 21 November 2024 | 22:23 WIB
Pemerintah Sampaikan Informasi Budaya melalui Prangko
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 20 November 2024 | 20:10 WIB
BRIN: Teknologi Satelit dan AI Dukung Analisis Dampak Letusan Gunung Lewotobi