Ketum KONI Pusat dan KOI Sepakat Tidak Ada Dualisme Organisasi

: Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo./Foto istimewa/Humas KONI Pusat


Oleh Wandi, Kamis, 4 Juli 2024 | 20:25 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 276


Jakarta, InfoPublik - Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang digelar di Jakarta, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menegaskan pentingnya kesatuan organisasi keolahragaan di Indonesia.

Semua anggota KONI Pusat dikatakannya harus menjadi anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) dan tidak ada dualisme dalam organisasi.

“Semua anggota KONI Pusat adalah anggota KOI,” ujar Marciano Norman di hadapan peserta Rakernas, yang juga dihadiri oleh perwakilan KOI, Jadi Rajagukguk, Kamis (4/7/2024).

Marciano menekankan bahwa tidak boleh ada dualisme dalam organisasi keolahragaan. Meski KONI dan KOI memiliki fungsi dan tugas yang berbeda, keduanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Ia menyoroti dampak negatif dualisme terhadap atlet dan cabang olahraga.

“Dualisme itu yang dikorbankan adalah atletnya, cabornya juga jadi tidak sehat,” lanjut Marciano. “Kita semua bagian dari Patriot Olahraga, pejuang-pejuang di masa damai, sehingga kita harus menjadi agen pemersatu bangsa.”

Komite Eksekutif NOC Indonesia, Jadi Rajagukguk, juga sepakat dengan pandangan Marciano bahwa tidak ada dualisme dalam keanggotaan cabang olahraga. Ia menekankan bahwa KONI dan NOC Indonesia memiliki tugas yang sama, yaitu mendorong pembinaan olahraga untuk meningkatkan prestasi para atlet.

“Tidak ada dualisme organisasi maupun keanggotaannya,” tandas Jadi Rajagukguk.

Ia juga menjelaskan bahwa NOC Indonesia tidak akan campur tangan dalam urusan internal cabang olahraga. Jika ada masalah internal, cabang olahraga diharapkan menyelesaikannya secara kekeluargaan.

“NOC Indonesia tidak bisa intervensi rumah tangga cabang olahraga. Jika ada masalah internal, silakan cabor itu menyelesaikannya secara kekeluargaan dan NOC Indonesia tidak akan ikut campur,” pungkasnya.

Rakernas ini menegaskan komitmen kedua organisasi untuk bekerja sama demi kemajuan olahraga nasional, memastikan bahwa atlet dan cabang olahraga mendapatkan dukungan terbaik tanpa adanya dualisme yang menghambat perkembangan mereka.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:59 WIB
IMO Sahkan Penetapan Nusa Penida dan Gili Matra sebagai PSSA
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:57 WIB
KAI Catatkan Kinerja Positif Angkutan Barang pada Periode Triwulan 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 22:05 WIB
PTP Nonpetikemas Dukung Pembangunan Smelter Grade Alumina di Terminal Kijing
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 21:55 WIB
BPTJ Hibahkan Pengelolaan Skybridge Bojonggede ke Pemkab Bogor
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:08 WIB
PUPR Bangun Duplikasi Jembatan Liliba untuk Tingkatkan Konektivitas di Kupang
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 4 Oktober 2024 | 11:14 WIB
Bapanas dan BPS Identifikasi Faktor Kerawanan Pangan, Targetkan SDGs 2030