Kominfo Ingatkan Masyarakat Jaga Persaudaraan dan Bangun Negeri Pascapemilu

: Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu, Yulkamra dalam Forum Literasi Demokrasi dengan tema “Perbedaan Pilihan Sementara, Persaudaraan Selamanya” di Kota Bengkulu (dok Ditjen IKP Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 21 Maret 2024 | 22:19 WIB - Redaktur: Untung S - 257


Jakarta, InfoPublik – Masyarakat diingatkan untuk terus menjaga tali persaudaraan pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu, untuk membangun negeri ini.

“Selalu ingat, perbedaan pilihan hanya sementara, sedangkan persaudaraan adalah untuk selamanya, Jadi sudah waktunya bersama-sama kembali untuk membangun negeri ini dan tetap menjaga dan menghargai pendapat ataupun pilihan orang lain,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) Marroli J. Indarto, dalam keterangannya terkait Forum Literasi Demokrasi dengan tema “Perbedaan Pilihan Sementara, Persaudaraan Selamanya” di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, seperti dilansir pada Kamis (21/3/ 2024).

Menurut Marolli, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus melakukan sosialisasi pasca Pemilu Damai 2024 melalui berbagai forum Literasi Demokrasi dalam rangka menjaga persatuan dan persaudaraan.

Sebab, pemilu tahun ini dengan berbagai dinamikanya telah menimbulkan gesekan di tengah-tengah masyarakat akibat adanya perbedaan pandangan politik yang menimbulkan berbagai pro-kontra tentang penyelenggaraan pemilu.

“Meskipun  terjadi perbedaan pandangan politik di masyarakat dalam rangka mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang berkompetisi, seluruh elemen masyarakat Indonesia harus kembali bersatu, dan segera bersama – sama berbenah untuk membangun bangsa tercinta ini,” tuturnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu, Yulkamra, menambahkan, sudah sepatutnya masyarakat bahu membahu membangun bangsa dengan tetap menjaga persaudaraan. setelah terjadinya perbedaan – perbedaan politik dalam perhelatan pesta demokrasi Pemilu Serentak.

Dia mendorong kesadaran akan pentingnya keberagaman pandangan dan toleransi untuk membantu masyarakat fokus pada persamaan tujuan bersama, yakni memilih pemimpin terbaik untuk bangsa dan negara.

Misalnya toleransi di Kota Bengkulu, melalui Forum Kerukunan Umat Beragama, yang pada 2014 lalu mendapatkan penghargaan Kota Teraman dan Kota Paling Toleransi se-Indonesia. meskipun kota ini dihuni oleh berbagai etnis dan agama.

“Toleransi amatlah penting, andai toleransi tidak terjalin diantara kita, baik antar umat beragama maupun pemerintah, kita tidak akan bisa berkumpul seperti ini dan kita tidak akan bisa beraktifitas dengan baik. Jadi, mari jaga persaudaraan, bersatu untuk Indonesia lebih maju,” tegas Yulkamra.

Sementara itu, influencer dakwah Risyad Baya’sud, berpendapat, dalam ajaran Islam, seorang hamba yang beriman kepada Allah dipastikan akan paham dengan sikap toleransi.

Oleh karenanya, adanya perbedaan dinilai merupakan suatu hal yang lumrah dan harus disikapi dengan bijak oleh semua pihak.

“Saya selalu bilang bahwa kita harus siap untuk berbeda. Meskipun kita berbeda-beda kita harus tetap bersama sebagai anak bangsa dan bersama-sama pula kita wajib menjaga toleransi dan kerukunan dalam Masyarakat,” tandas Risyad.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 28 November 2024 | 21:34 WIB
Bawaslu RI Teliti 130 Laporan Dugaan Politik Uang pada Pilkada 2024
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Kamis, 28 November 2024 | 07:25 WIB
Pemerintah Pastikan Pilkada Serentak 2024 Berjalan Lancar, Aman dan Damai
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Kamis, 28 November 2024 | 06:34 WIB
Pilkada Serentak 2024: Menko AHY Ajak Masyarakat Terima Hasil dengan Dewasa