Menkominfo Ajak Warga NU Jaga Jempol untuk Cegah Hoaks

: Menkominfo Budi Arie Setiadi bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, pada Kamis (18/1/2023). - (PeyHumas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 19 Januari 2024 | 12:59 WIB - Redaktur: Untung S - 141


Jakarta, InfoPublik – Warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdiyin diajak memanfaatkan ruang digital dengan lebih produktif dengan menjaga jempol saat menerima atau akan menyebarkan informasi untuk mencegah penyebaran hoaks. 

"Yang pertama jaga jempol, bukan jempol orang lain tapi jempol sendiri. Karena jempol hari ini lebih dahsyat dari mulut. Jadi mulutmu harimau-mu tidak boleh kalah dari jempol," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf di Kantor Pusat Pengurus Besar NU (PBNU), Jakarta, pada Kamis (18/1/2024). 

Menteri Budi Arie berbagi tips untuk warga nahdiyin mengenai cara sederhana saat menerima informasi dan langkah bijak sebelum memutuskan untuk menyebarluaskan informasi itu kepada publik. 

“Saring dulu sebelum sharing. Jadi kita lihat dulu beritanya benar atau tidak, kalau gak benar jangan coba-coba disebarkan. Karena di Kementerian Kominfo ada cek data, cek konten, dan lain-lain," ujarnya. 

Menurut Menkominfo, menjaga jempol merupakan salah satu upaya meningkatkan produktifitas di era digital.

Terlebih, jutaan warga NU di seluruh Indonesia akan menerima manfaat dari kerja sama antara PBNU dan Kementerian Kominfo di bidang digital. 

"Inti dari digitalisasi ini adalah bagaimana kita mampu membuat masyarakat lebih produktif. Lebih produktif tentu saja dengan meningkatnya kesejahteraan warga," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan, kunjungan Menkominfo ke Kantor PBNU dilakukan untuk memantapkan sejumlah kesepakatan kerja sama yang telah didiskusikan sebelumnya oleh kedua pihak. 

PBNU dipastikan berkomitmen untuk membantu menggalang partisipasi dari masyarakat, khususnya dari warga NU agar menjadi bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Digital 2045. 

"Ada lagi kerjasama untuk beasiswa pendidikan digital yang lebih tinggi, termasuk untuk pendidikan di dalam dan luar negeri yang disediakan oleh Kominfo. Maka akan ada banyak sekali peminat dari kalangan NU untuk itu," tutur Ketua Umum PBNU.

Dia menegaskan, keikutsertaan warga nahdiyin mendukung program dan kebijakan Kementerian Kominfo di bidang pengembangan sumberdaya manusia digital merupakan upaya bersama mewujudkan akselerasi transformasi digital nasional yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo. 

"Tidak kalah pentingnya yang justru kami anggap fundamental, komitmen dari Kemenkominfo untuk mendukung agenda transformasi digital NU yang sekarang sedang kami kerjaan dan melibatkan jutaan pengurus dan kader-kader Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia," tandas Yahya Cholil Staquf.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 19 September 2024 | 00:14 WIB
Wamenkominfo Dorong Mahasiswa Jadi Produsen Teknologi Komunikasi
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 18 September 2024 | 21:52 WIB
Kominfo Dukung Pedoman Tata Kelola Platform Digital UNESCO
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Rabu, 18 September 2024 | 18:15 WIB
Kominfo Terus Dorong Pelaku UMKM Beralih ke Platform Digital
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Rabu, 18 September 2024 | 18:12 WIB
Tingkatkan Literasi Digital, Pelaku UMKM Ekonomi Kreatif Padang Panjang Ikuti Bimtek