Menko PMK Kenang Masa Kerja Bareng Doni Monardo

: Menko PMK Muhadjir Effendy saat mengikuti upacara pemakaman mantan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo/Foto: KemenkoPMK


Oleh Putri, Selasa, 5 Desember 2023 | 05:51 WIB - Redaktur: Untung S - 47


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo.

"Innalillahi wa inna ilayhi raji'un. Pada kemarin sore kita telah kehilangan kawan kita, Bapak Letjen TNI (Purn) Doni Monardo. Tentu saja kita semua seluruh Rakyat Indonesia pasti kehilangan beliau," kata Menko Muhadjir saat melayat ke rumah duka almarhum di Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Senin (4/12/2023).

Ia mengatakan almarhum sebagai sosok prajurit yang telah malang melintang di dunia militer. Sosok almarhum telah memberikan dharma bakti terbaiknya untuk bangsa dan negara ini.

Terutama saat menjabat sebagai Kepala BNPB dan menangani pandemi COVID-19. Menko Muhadjir menceritakan kenangannya saat bertugas bersama dalam menangani COVID-19 pada masa awal pandemi.

Ketika itu Doni menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Menko Muhadjir menjabat sebagai Ketua Pengarah Gugus Tugas.

Kemudian, ia juga berbagi kenangan masa-masa bertugas bareng almarhum dalam menangani COVID-19 di 2020, yaitu ketika mengevakuasi WNI dari Wuhan, Cina yang kemudian di tampung di pusat karantina di RS Darurat Pulau Natuna.

Kala itu, dalam membangun RS Darurat banyak tentangan masyatakat setempat. Berkat luwesnya almarhum dalam melobi sehingga tentangan masyarakat diredam dan akhirnya berjalan lancar.

Semasa menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo tidak pernah pulang ke kediamannya. Sebagai bentuk keseriusannya dan tanggung jawab dalam menangani COVID-19, dia rela berkantor dan tinggal di Kantor BNPB.

Menko Muhadjir pun mengungkapkan semasa menangani COVID-19, Doni Monardo tidak dalam keadaan prima karena memiliki penyakit komorbid.

"Baru-baru saja mulai ada konsep mereka yang komorbid rawan terhadap COVID-19. Mulai itulah kita mencoba membatasi beliau untuk tidak banyak turun lapangan terutama ke rumah sakit," kata Menko Muhadjir.

Ia juga menyatakan Doni Monardo sebagai sosok yang sangat baik, dan meyakini semua amal baik almarhum di dunia bisa menjadi modal untuk menghadap Tuhan.

"Saya yakin seluruh amal kebajikannya akan menjadi modal utama beliau untuk menghadap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita doakan semua mudah-mudahan beliau Husnul Khotimah," kata Menko Muhadjir.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 6 September 2024 | 22:00 WIB
FHBN 2024, Penguat Identitas Budaya di IKN dan Kawasan Penyangga