:
Jakarta, InfoPublik - Dalam rangkaian kegiatan upacara peringatan hari Pancasila pada 1 Juni 2022, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan ke kota Ende.
Pada Selasa (31/5/2022), Menko PMK Muhadjir mengunjungi salah satu desa yang ada di Kabupaten Ende yaitu Desa Manulondo yang terkenal dengan tenun ikat khas Lio dan tergabung di dalam Kelompok Tenun Ikat Asli Kapokale yang dihasilkan dari tangan-tangan perempuan desanya.
Menurut Menko PMK Muhadjir kerajinan tenun ikat itu perlu perlu dilestarikan dan dikembangkan, sehingga wisatawan baik domestik maupun mancanegara dapat mengenal dan menggunakan kain tenun ikat ini.
“Kerajinan Tenun Ikat merupakan warisan kekayaan dari indonesia khususnya di wilayah Ende ini, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan yang mana nantinya wisatawan-wisatawan yang datang dapat menggunakan kain tenun ikat ini,” kata Menko Muhadjir.
Di sela-sela kunjungannya, ia juga berdialog dengan warga sekitar untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh warga Desa Manulondo untuk melestarikan kebudayaan tenun ikat sehingga bermanfaat untuk kemajuan desa kedepannya.
“Dengan adanya masukan-masukan dari warga ini, saya akan catat dan coba teruskan kepada Kementerian/Lembaga terkait, karena itu sangat penting untuk kemajuan Desa Manulondo kedepannya,” kata Menko Muhadjir.
Ada beberapa masukan dari warga sekitar terkait dengan pembaruan fasilitas sarana dan prasarana yang layak dalam pembuatan kain tenun ikat ini sehingga kualitasnya dapat terjaga.
Kunjungi Pembangunan Gereja Santo Donatus Bhoanawa
Setelah mengunjungi Desa Manulondo, Menko Muhadjir juga melihat pembangunan Gereja Santo Donatus Bhoanawa, gereja pertama di Indonesia yang dibangun menggunakan bata interlock berbahan limbah batu bara atau Faba.
Pembangunan gedung gereja tersebut masih sedang berjalan dan sudah menghabiskan kurang lebih 40 ribu bata interlock Faba. Pembangunan gereja Santo Donatus Bhoanawa ditargetkan rampung pada 2022 ini.
Ende merupakan salah satu tempat bersejarah, tempat Bung Karno pernah diasingkan oleh Belanda. Selain bernilai sejarah, Ende juga mempunyai banyak potensi yang masih perlu dioptimalkan seperti pariwisata, kerajinan tenun, dan sumber daya alamnya.
Foto: Kemenko PMK