Menteri BUMN: Adaptasi Era Digital, Karya Musikus Bisa Untung Besar

Jakarta, InfoPublik - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong adaptasi era digital oleh berbagai kalangan di Indonesia, termasuk para seniman musik atau musikus untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Salah satu bentuk adaptasi teknologi digital oeh seniman musik atau musikus adalah menjual karya mereka melalui Non-Fungible Token (NFT), yakni aset digital yang berbentuk karya seni maupun barang koleksi yang bisa dipergunakan untuk membeli sesuatu secara virtual.

“Melalui NFT salah satunya (adaptasi era digital). Karya para musikus bisa mendapat keuntungan besar,” ujar Menteri BUMN dalam akun media sosial (medsos) Instagram miliknya pada Senin (14/3/2022).

Menurut Menteri Erick, adaptasi era digital merupakan salah satu bentuk kreativitas anak bangsa yang harus didukung oleh para pemangku kepentingan.

Menteri Erick otimistis kreativitas para seniman itu akan menjadikan musik sebagai sarana yang membawa Indonesia lebih maju dan mendunia.

“Saya yakin lewat musik, kita dapat mewujudkan Indonesia yang berkarakter, maju, dan mendunia,” katanya.

Lebih lanjut Menteri Erick menjelaskan saat ini sudah banyak talenta musik muda daerah yang sudah menunjukkan prestasi dengan menampilkan karya mereka di luar negeri.

Contohnya adalah band metal asal Garut, Voice of Baceprot, yang beranggotakan tiga orang remaja putri yang telah menggelar konser keliling di Eropa.

“Mereka tiga remaja putri (band Voice of Baceprot), baru saja melaksanakan konser keliling Eropa pada Desember 2021,” katanya.

Selain itu, Menteri BUMN juga sempat menemui Nurlela, pemusik muda tuna netra saat berkunjung ke Cimahi, Provinsi Jawa Barat.

Dengan bakatnya tersebut, Nurlela saat ini tengah menyiapkan lagu baru yang berkolaborasi dengan Judika.

“9 Maret 2022 yang lalu diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Ini bisa menjadi momentum mengapresiasi karya musikus Indonesia,” tuturnya.

Foto: Instagram.