Menristekdikti dan Dubes Arab Saudi Tandai Pembangunan Gedung Baru Unsyiah

:


Oleh Astra Desita, Senin, 15 Mei 2017 | 23:10 WIB - Redaktur: Juli - 316


Jakarta, InfoPublik - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh akan segera memiliki gedung perkuliahan baru dengan fasilitas mumpuni.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir bersama Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shoaibi, Rektor Unsyiah Samsul Rizal dan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad melakukan Peletakan Batu Pertama Gedung Baru Proyek 7 in 1 Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (15/5).

Pembangunan gedung baru ini mendapatkan bantuan pendanaan dari Saudi Fund for Development (SFD) Loan No. 9/612, dengan total dana USD34.971.753.

Turut hadir dalam acara ini Forum Pimpinan Daerah Provinsi Aceh, Diplomat Kerajaan Arab Saudi, Civitas Akademika Unsyiah dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Menristekdikti mengatakan, pembangunan gedung Unsyiah merupakan proyek  pertama dari rencana 7 in 1 Project yang didanai oleh Bank Pembangunan Islam (IDB), Saudi Fund for Development (SFD), dan Pemerintah Indonesia (GOI).

Proyek ini bertujuan mendukung Strategi Pemerintah Indonesia untuk pengembangan Pendidikan Tinggi dan untuk meningkatkan akses dan kualitas Institusi Pendidikan Tinggi melalui renovasi, perluasan, melengkapi fasilitas yang ada, baru dan meningkatkan kurikulum, juga keterampilan staf akademik di tujuh perguruan tinggi.

"Tujuh universitas berkomitmen untuk bekerja sama dalam proyek ini adalah Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tanjungpura , dan Lambung Mangkurat University," tutur Menristekdikti.

Menristekdikti berharap agar pembangunan gedung baru ini dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya gedung dan infrastruktur baru, Unsyiah akan dapat berkembang menjadi perguruan tinggi yang lebih baik sehingga dapat bersaing di tingkat nasional atau bahkan menjadi perguruan tinggi kelas dunia, juga mendorong agar Unsyiah dapat menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat.

Sementara itu Osama bin Mohammed Abdullah Al Shoaibi dalam sambutannya mengatakan kerajaan Arab Saudi memiliki perhatian besar dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.

"Khususnya untuk Aceh mendapat perhatian ekstra dari Kerajaan Arab Saudi dan Keluarga Kerajaan. Ikatan ini bukan terjalin saat ini saja, namun telah berlangsung sejak lama," ujar Osama.

Osama berharap peletakan batu pertama ini merupakan langkah yang baik bagi pengembangan pendidikan dan teknologi di Aceh. Saudi Fund for Development merupakan lembaga Kerajaan Arab Saudi yang bertugas menjalin kerja sama bilateral untuk membantu pembangunan di negara berkembang.

Pada Maret tahun ini, Pemerintah Indonesia dan Saudi Fund for Development juga telah menandatangani sebelas MoU di berbagai bidang senilai Rp13 triliun.

Sementara itu Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyatakan rasa bangga dan bersyukur dengan berjalannya proyek pembangunan gedung baru di Unsyiah. Gedung baru yang akan dibangun yaitu gedung Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Kelautan dan Perikanan.

Menurut Samsul Rizal selain bangunan fisik, Proyek 7 in 1 juga akan membantu pengembangan kurikulum dan riset. "Target kita gedung baru ini dapat selesai pada 2018," pungkas Samsul.