Badan POM Dukung Pengembangan Obat Bahan Alam Indonesia

:


Oleh Putri, Kamis, 11 Mei 2017 | 20:54 WIB - Redaktur: Juli - 389


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut mendukung upaya pengembangan produk obat bahan alam yang memenuhi kaidah keamanan, manfaat dan mutu.

Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui The 3rd Meeting Of Medicinal Plants Focal Points Of Indian Ocean Rim Association (IORA) Regional Centre for Science and Technology Transfer di Jakarta, yang berlangsung hingga 12 Mei 2017.

Kegiatan yang dilaksanakan melalui expert meeting, technical visit, dan exhibition ini mengusung Synergism Between Academician, Business, and Government in the Development of Medicinal Plant Products: Utilization of Evidence-Based Research”.

“Kami berharap rangkaian kegiatan IORA ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan eksistensi obat bahan alam Indonesia (jamu) melalui promosi produk-produk obat bahan alam Indonesia dan penyampaian informasi perkembangan industri obat bahan alam di Indonesia yang berbasis riset, teknologi, dan kearifan budaya lokal," ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito, Kamis (11/5).

Penny melanjutkan, kegiatan ini juga dapat menjadi forum komunikasi dan informasi yang melibatkan semua stakeholders dalam rangka pengembangan kebijakan dan regulasi pemerintah, pengembangan obat bahan alam berbasis riset dan teknologi, serta komersialisasi produk obat bahan alam.

Penyelenggaraan kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan Badan POM terhadap keketuaan Indonesia di organisasi IORA periode 2015-2017. Dalam rangkaian kegiatan ini, Badan POM juga menyelenggarakan pameran Indonesia Natural Product Expo (INPE) 2017 di JCC Senayan pada 11-14 Mei 2017 sebagai sarana memperkenalkan obat bahan alam (jamu) Indonesia kepada delegasi negara IORA.

Disampaikan, upaya hilirisasi penelitian bahan alam merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu, upaya tersebut perlu dilakukan dengan langkah-langkah terpadu, komprehensif, mulai dari hulu hingga ke hilir melibatkan stakeholders academician, business, dan government (ABG).

“Badan POM mengajak akademisi dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam menghadapi tantangan dan peluang komersialisasi produk obat bahan alam. Mari bersama kita kembangkan produk bahan alam asli Indonesia," pungkas Penny.