Sepanjang 2024, Polri Cegah Peredaran Narkotika Senilai Rp8,6 Triliun

: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat rilis akhir tahun di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/12/2024)/ dok. Humas Polri.


Oleh Jhon Rico, Selasa, 31 Desember 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Untung S - 467


Jakarta, InfoPublik - Sepanjang 2024, Polri berhasil menyelesaikan 36.174 perkara narkotika atau 84,47 persen dari total 42.824 kasus yang telah dilakukan pengungkapan.

“Dari seluruh perkara tersebut, kami berhasil menyita barang bukti berbagai jenis narkotika yang siap diedarkan dengan nilai diperkirakan mencapai Rp8,6 triliun. Atas keberhasilan mencegah peredaran barang bukti narkoba tersebut, diperkirakan terdapat 40,4 juta jiwa yang berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba,” ujar Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam Rilis Akhir Tahun 2024, melalui keterangan resminya, Selasa (31/12/2024).

Guna mengoptimalkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba yang terus berkembang dengan berbagai modus baru dan melibatkan jaringan internasional, Polri telah menjalin kerja sama atau joint operation dengan melibatkan kementerian/ lembaga terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

Kasus besar yang berhasil diungkap diantaranya, pengungkapan Clandestine Laboratory Jawa Barat yang telah beroperasi selama kurang lebih 4 bulan.

Dalam pengungkapan tersebut, Polisi erhasil mengamankan 9 tersangka yang berperan sebagai pengendali, pemodal, peracik dan pencetak obat keras dengan barang bukti berupa 1 juta butir obat keras (170.000 gram) yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 2,2 juta jiwa.

Kemudian, pengungkapan narkotika jaringan internasional Timur Tengah (Afghanistan-Aceh-Jakarta) dengan barang bukti 389 Kg sabu dengan estimasi nilai Rp800 miliar.

Lalu, pengungkapan Clandestine Laboratory di Bali yang telah beroperasi selama 2 bulan. Polri berhasil mengamankan tersangka yang berperan sebagai peracik dan pengemas serta telah menetapkan 4 DPO.

Adapun barang bukti berhasil diamankan 1,2 juta butir happy five, 132,9 Kg Hashish dan bahan baku, serta 7,365 cartridge pod, serta 17 mesin produksi dengan estimasi nilai Rp. 1,52 T yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 1,49 juta jiwa.

Selanjutnya adalah lenangkapan DPO internasional di Thailand atas kasus Clandestine Laboratory yang telah diungkap dengan barang bukti 6.000 gram sabu, 108 gram kokain, 10.181 gram ganja, 485 gram hashish, 684 gram Mephedrone dan 520,032 Kg/L Prekursor cair/padat.

Estimasi nilai barang bukti dalam kasus tersebut berkisar Rp11,5 M yang apabila dikonversi berhasil menyelamatkan 1,6 juta jiwa.

“Selain melakukan penegakan hukum secara tegas terhadap para pelaku kejahatan narkoba, Polri juga terus melakukan tindakan tegas terhadap kejahatan lain yang meresahkan masyarakat seperti perjudian yang telah berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat,” tegas Kapolri.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB AGAM
  • Kamis, 2 Januari 2025 | 08:39 WIB
Sinergi Pemda dan Polri Jaga Kondusivitas Perayaan Tahun Baru 2025
  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 31 Desember 2024 | 22:23 WIB
Periode 2024 Kasus Kejahatan di Indonesia Menurun 4,23 Persen
  • Oleh Santi Andriani
  • Selasa, 31 Desember 2024 | 22:20 WIB
Tidak Ditemukan Awak Bus Terpapar Narkoba di Terminal Kalideres
  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 31 Desember 2024 | 18:50 WIB
1,6 juta Pelanggar Lalu Lintas Ditindak ETLE selama Periode 2024
  • Oleh Jhon Rico
  • Selasa, 31 Desember 2024 | 18:47 WIB
Polri Tangkap 10 Buronan High Profile selama Periode 2024
  • Oleh Jhon Rico
  • Sabtu, 28 Desember 2024 | 23:03 WIB
Mudik Nataru Aman dan Lancar, Kapolri: Angka Kecelakaan Turun Drastis