- Oleh Wandi
- Rabu, 4 Desember 2024 | 15:58 WIB
: Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, bersama didampingi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Agus Subiyanto, tiba di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (3/12/2024), untuk menyaksikan langsung pelaksanaan Fire Power Demo (FPD) TNI Angkatan Udara 2024. Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 4 Desember 2024 | 08:34 WIB - Redaktur: Untung S - 191
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, bersama Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Agus Subiyanto, secara langsung menyaksikan pelaksanaan Fire Power Demo (FPD) TNI Angkatan Udara (TNI AU) 2024 yang berlangsung di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (3/12/2024).
Menhan Sjafrie menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan penguatan kemampuan TNI AU dalam melakukan operasi gabungan antara udara dan darat. Hal itu penting sebagai langkah untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas pertahanan udara Indonesia. FPD 2024 menjadi ajang untuk mengukur kesiapan operasional TNI AU dalam menghadapi ancaman dan tantangan yang ada di masa depan.
“FPD ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat strategi pertahanan udara nasional melalui evaluasi kinerja alutsista dan koordinasi yang lebih baik antar unsur TNI,” ujar Menhan Sjafrie.
Dengan mengusung tema “Precision Meets Power,” FPD 2024 menekankan pentingnya ketepatan dan kekuatan dalam melaksanakan misi-misi strategis. Demonstrasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperlihatkan kemampuan alutsista, tetapi juga sebagai tolok ukur efektivitas sistem pertahanan udara Indonesia.
Menhan Sjafrie menambahkan bahwa FPD 2024 merupakan salah satu bentuk evaluasi terhadap strategi pertahanan udara Indonesia, yang dirancang untuk memastikan kesiapan TNI AU dalam menghadapi tantangan dan ancaman global yang semakin kompleks.
“Melalui FPD, kita dapat mengevaluasi kekuatan pertahanan udara Indonesia dan meningkatkan kesiapan operasional, agar TNI AU dapat beradaptasi dengan berbagai situasi yang mungkin terjadi di masa depan,” kata Menhan.
Sebanyak 59 pesawat, termasuk pesawat angkut, helikopter, dan pesawat intai, dikerahkan dalam demonstrasi FPD 2024. Selain itu, 30 pesawat tempur, seperti F-16 C/D dan SU-27/30, turut ambil bagian dalam berbagai misi strategis. Misi-misi yang ditampilkan meliputi serangan udara, pengamanan wilayah, serta operasi intelijen yang menunjukkan kemampuan taktis dan sinergi antar satuan TNI AU.
Lebih dari 2.512 personel TNI AU dari berbagai satuan juga dilibatkan dalam pelaksanaan FPD 2024. Kehadiran mereka menunjukkan tingkat profesionalisme dan koordinasi yang tinggi dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi dalam skenario pertahanan nasional.
Sebagai bagian dari rangkaian acara FPD 2024, Menhan Sjafrie juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI AU, TNI AD, dan TNI AL untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Kekuatan pertahanan udara yang terintegrasi dengan baik antara semua unsur TNI adalah kunci dalam menghadapi ancaman yang semakin dinamis.
“Keberhasilan dalam menjaga kedaulatan Indonesia tidak lepas dari peran sinergi antar cabang-cabang TNI. FPD 2024 adalah bukti bahwa TNI AU siap melaksanakan tugasnya dalam menghadapi ancaman,” ungkap Menhan.
Fire Power Demo (FPD) TNI AU 2024 di Lumajang bukan hanya menjadi ajang unjuk kemampuan alutsista, tetapi juga langkah penting untuk mengevaluasi dan menguatkan kesiapan pertahanan udara Indonesia. Dengan melibatkan berbagai alutsista dan personel, TNI AU menunjukkan komitmennya dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas negara di masa depan.