- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 28 November 2024 | 13:24 WIB
: Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Agus Subiyanto, telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pertahanan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Jaksa Agung Republik Indonesia, di Markas Besar TNI (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024). Foto. tni.mmil.id
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 28 November 2024 | 17:34 WIB - Redaktur: Untung S - 73
Jakarta, InfoPublik – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Agus Subiyanto, resmi menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pertahanan, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Jaksa Agung Republik Indonesia, di Markas Besar TNI (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Penandatanganan MoU itu bertujuan untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam rangka pengamanan, perlindungan, dan pengawasan kekayaan negara. MoU ini mencakup berbagai area kerja sama penting, seperti pertukaran data, pemberian bantuan hukum, dukungan intelijen, serta penegakan hukum terkait pengelolaan aset negara.
Dalam keterangannya, Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan kekayaan negara secara lebih efektif, transparan, dan akuntabel. "Dengan adanya sinergi antar lembaga ini, kita dapat memperkuat sistem pengawasan dan perlindungan kekayaan negara yang selama ini menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional," ujarnya.
Panglima TNI menambahkan bahwa kerja sama ini juga akan berfokus pada pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia yang lebih baik dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan kekayaan negara. Hal ini diharapkan dapat mencegah potensi penyalahgunaan aset negara dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya negara.
MoU itu juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia di masing-masing instansi terkait. Setiap lembaga yang terlibat dalam pengelolaan kekayaan negara akan berusaha untuk memahami dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab mereka dengan cara yang lebih profesional dan bertanggung jawab.
“Peningkatan kompetensi ini sangat penting agar para pihak yang terlibat dapat lebih efektif dalam menjalankan pengawasan dan perlindungan kekayaan negara, serta menciptakan sistem pengelolaan yang lebih transparan dan akuntabel,” lanjut Jenderal Agus Subiyanto.
Melalui penandatanganan MoU itu, seluruh pihak yang terlibat berkomitmen untuk menjaga kekayaan negara sebagai bentuk tanggung jawab bersama demi melindungi kepentingan nasional. Pengelolaan dan pengawasan terhadap kekayaan negara yang baik dan transparan diyakini akan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan mengurangi potensi penyalahgunaan aset negara.
"Kerja sama ini akan memperkuat sistem pengawasan kita, yang tidak hanya mencegah penyalahgunaan kekayaan negara, tetapi juga memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia," tambahnya.
Penandatanganan MoU ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat kolaborasi antar lembaga negara. Dengan adanya kesepahaman ini, diharapkan tercipta sistem pengelolaan dan pengawasan kekayaan negara yang lebih baik, transparan, dan efisien, serta semakin memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia di masa depan.
Kolaborasi yang semakin erat antar TNI, Kementerian Pertahanan, BPKP, dan Kejaksaan Agung RI ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa pengelolaan kekayaan negara dilakukan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, bersih, dan bertanggung jawab.