- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 5 Desember 2024 | 04:27 WIB
: Taruna Tingkat III Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71 yang tergabung dalam pelayaran Diplomasi Duta Bangsa Kartika Jala Krida (KJK) Tahun 2024, menjalani latihan praktik peran layar di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci, Filipina, Senin, (14/10/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:43 WIB - Redaktur: Untung S - 240
Filipina, InfoPublik – Taruna Tingkat III Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71 yang tergabung dalam pelayaran Diplomasi Duta Bangsa Kartika Jala Krida (KJK) 2024, menjalani latihan praktik peran layar di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci.
Latihan itu berlangsung selama pelayaran menuju Filipina, tepatnya di perairan Laut China Selatan. KRI Bima Suci, yang digunakan sebagai kapal latih dalam misi ini, berada di bawah komando Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso dan dilengkapi dengan 26 layar yang sepenuhnya dikelola oleh para Taruna.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Senin (14/10/2024), latihan peran layar disebut sebagai salah satu komponen penting dalam proses pembentukan calon Perwira TNI AL yang tangguh dan siap mengoperasikan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di masa depan.
“Latihan ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan profesionalisme, tetapi juga untuk mempertajam naluri tempur para Taruna dalam situasi nyata di laut. KRI Bima Suci memiliki tiga tiang utama, yakni Tiang Tanggap, Tanggon, dan Trengginas,” jelas Komandan KRI Bima Suci, Letkol Hastaria Dwi Prakoso.
Dalam latihan tersebut, para Taruna secara bergantian melaksanakan tugas mengendalikan layar sesuai instruksi dari pelatih. Sebelum mengikuti pelayaran ini, mereka telah mempelajari teori dan dasar-dasar peran layar yang diberikan oleh instruktur di Akademi Angkatan Laut (AAL).
Latihan di atas KRI Bima Suci ini menjadi sarana nyata bagi para Taruna untuk mengasah keterampilan mereka dalam mengendalikan kapal layar, serta menyiapkan mereka sebagai prajurit TNI AL yang kompeten dalam mengoperasikan Alutsista dengan baik dan efektif.
Selain itu, latihan ini juga menggambarkan komitmen TNI AL dalam mencetak perwira yang tidak hanya memiliki kekuatan fisik yang mumpuni, tetapi juga kemampuan teknis dan kepemimpinan dalam berbagai situasi operasional di lapangan.
"Melalui latihan ini, diharapkan para Taruna semakin siap untuk menjalankan tugas-tugas strategis TNI AL di masa mendatang," pungkas Letkol Hastaria Dwi Prakoso.