- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 20 Desember 2024 | 18:24 WIB
: Para duta besar negara OKI dalam acara gerakan solidaritas untuk Lebanon dan Palestina di Kedutaan Lebanon di Bucharest, Rabu (2/10/2024). (ANTARA/HO-KBRI Bucharest
Oleh Eko Budiono, Kamis, 3 Oktober 2024 | 06:06 WIB - Redaktur: Untung S - 407
Jakarta, InfoPublik – Para duta besar dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Rumania mendesak seluruh pihak untuk menghentikan dukungan terhadap agresi Israel dalam gerakan solidaritas untuk Lebanon dan rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan oleh 20 duta besar negara OKI melalui keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bucharest, yang diterima di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Dalam pernyataan diplomatik yang disampaikan di Kedutaan Besar Lebanon di Bucharest, para duta besar OKI menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan penghormatan terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional, serta menghentikan segala bentuk dukungan kepada Israel.
"Setahun yang lalu, kami berdiri dalam solidaritas untuk mengutuk agresi brutal Israel di Gaza, Al-Quds Al-Sharif, dan Tepi Barat," ujar Dubes RI untuk Rumania dan Republik Moldova, Meidyatama Suryodiningrat, yang mewakili para kepala perwakilan negara OKI.
"Hampir satu tahun kemudian, meski kecaman global terus disuarakan, situasi di Gaza dan Tepi Barat justru semakin memburuk," lanjut Meidyatama.
Dalam pidatonya, Meidyatama menekankan bahwa para duta besar kembali berdiri bersama untuk menegaskan solidaritas terhadap Palestina dan menunjukkan dukungan penuh untuk keamanan dan kedaulatan Lebanon.
Meidyatama menambahkan bahwa serangan yang dilancarkan Israel merupakan perpanjangan dari kejahatan perang dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta resolusi PBB. Sebagai negara anggota Uni Eropa, Rumania dapat memainkan peran penting dalam mengurangi dukungan terhadap Israel, terutama yang datang dari negara-negara Eropa.
Selain Dubes RI untuk Rumania, para duta besar dan utusan diplomatik dari Lebanon, Palestina, Aljazair, Mesir, Iran, Irak, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Libya, Malaysia, Maroko, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Turki, dan Tunisia juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Sejak Senin (23/9/2024), Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap sasaran yang disebut sebagai milik Hizbullah di Lebanon. Serangan ini menyebabkan lebih dari 1.073 orang tewas dan melukai lebih dari 2.950 lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pemimpin utama Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah, juga gugur dalam serangan tersebut. Konflik lintas batas antara Hizbullah dan Israel berlanjut sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.600 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, setelah serangan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.