- Oleh Dian Thenniarti
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 19:03 WIB
: Heli HS-1305 yang tergabung dalam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365, berhasil memenuhi persyaratan dalam kegiatan Contingent Own Equipment (COE) dan safety inspection oleh Mission Air Safety Officer (MASO) UNIFIL di Dermaga 4, Beirut, Lebanon, Rabu (13/11/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Kamis, 14 November 2024 | 10:37 WIB - Redaktur: Untung S - 255
Lebanon, InfoPublik – Heli HS-1305 yang tergabung dalam Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365, bagian dari Satuan Tugas (Satgas) MTF TNI XXVIII-O UNIFIL, kembali berhasil memenuhi persyaratan dalam kegiatan Contingent Own Equipment (COE) dan inspeksi keselamatan oleh Mission Air Safety Officer (MASO) UNIFIL di Dermaga 4, Beirut, Lebanon, pada Rabu (13/11/2024).
Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kesiapan alat utama sistem senjata (Alutsista) dan keselamatan penerbangan yang sangat penting dalam mendukung misi perdamaian PBB di kawasan tersebut.
Inspeksi yang dipimpin langsung oleh Squadron Leader Rashik Reswan bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan, pesawat, dan perlengkapan lainnya dalam kondisi optimal dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kegiatan inspeksi meliputi beberapa aspek penting, di antaranya adalah pengecekan peralatan teknis penerbangan untuk memastikan seluruh sistem pesawat berfungsi dengan baik. Pengecekan juga dilakukan terhadap peralatan medical evacuation (medevac) untuk memastikan kesiapan dalam penanganan evakuasi medis apabila dibutuhkan.
Selain itu, pengecekan dokumen penerbangan serta peralatan keselamatan juga dilakukan untuk memastikan bahwa semua aspek legal dan keselamatan sudah sesuai dengan regulasi internasional.
Komandan KRI Diponegoro-365, Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu, mengungkapkan bahwa keberhasilan Heli HS-1305 dalam melewati inspeksi ini bukan hanya sebagai legalisasi untuk melaksanakan misi PBB, tetapi juga sebagai bukti nyata dari pembinaan yang berkelanjutan terhadap personel dan material yang dilakukan oleh pilot dan seluruh awak helikopter.
“Keberhasilan ini bukan hanya soal kelulusan administratif, namun yang terpenting adalah menunjukkan profesionalisme dan kesiapan kami dalam mendukung tugas-tugas perdamaian yang diemban oleh PBB. Ini adalah wujud nyata dari pembinaan berkelanjutan terhadap personel dan material,” kata Letkol Wirastyo.
Keberhasilan Heli HS-1305 dalam memenuhi standar keselamatan penerbangan ini diharapkan semakin memperkuat kontribusi Indonesia dalam misi perdamaian internasional dan mendukung stabilitas kawasan melalui kesiapan Alutsista yang handal dan profesional.