- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 20 September 2024 | 10:06 WIB
: Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato pengantar pada pembukaan masa sidang I di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Sidang paripurna tersebut membahas tentang RAPBN Tahun 2025. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/app/tom.
Jakarta, InfoPublik - Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam pidatonya pada pembukaan Sidang Paripurna DPR RI ke-1 Masa Persidangan 2024-2025, menekankan pentingnya penyelesaian sejumlah agenda krusial dalam masa sidang terakhir bagi anggota DPR RI periode 2019-2024.
“Masa sidang ini adalah momen penting untuk menuntaskan berbagai tanggung jawab serta mempertanggungjawabkan kinerja yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir,” ujar Puan Maharani di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Puan menggambarkan perjalanan bangsa dan negara selama periode ini seperti berlayar di tengah badai yang terus menerpa. Sejak awal masa jabatan, Indonesia telah dihadapkan pada berbagai tantangan besar, mulai dari pandemi COVID-19, konflik geopolitik regional dan internasional, hingga krisis pangan, energi, dan ekonomi global yang sangat mempengaruhi kehidupan rakyat.
Tantangan dan Respons Nasional
Puan mengakui bahwa tantangan tersebut memberikan tekanan besar pada ketahanan berbagai sektor penting seperti kesehatan, sosial, pangan, energi, dan ekonomi. Dampak krisis ini menyebabkan koreksi signifikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan penurunan penerimaan pajak dan meningkatnya kebutuhan belanja subsidi yang memaksa pemerintah untuk mengambil langkah sulit, termasuk penarikan utang dalam jumlah besar.
Namun, Puan juga memberikan apresiasi atas gotong royong dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPR RI, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN, sektor swasta, UMKM, dan seluruh rakyat Indonesia. Berkat kerja sama ini, perekonomian nasional berhasil bertahan dan bahkan mencatat pertumbuhan 5 persen setiap tahunnya, meskipun banyak negara lain masih berjuang untuk pulih.
Di balik keberhasilan pembangunan infrastruktur yang telah dicapai, Puan menyoroti adanya kekurangan dalam pembangunan karakter bangsa. Menurutnya, pembangunan karakter yang melibatkan integritas dan etos kerja belum sepenuhnya terwujud dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia menekankan perlunya perubahan cara pikir, cara kerja, dan cara hidup yang dapat mempercepat kemajuan Indonesia.
Menutup pidatonya, Puan Maharani mengingatkan seluruh anggota DPR RI tentang amanat yang mereka emban, terutama dalam masa sidang terakhir ini. Ia menekankan pentingnya memastikan semua agenda prioritas dapat diselesaikan dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab kepada rakyat dan negara.
Dengan demikian, sidang paripurna ini bukan hanya menjadi momen evaluasi kinerja, tetapi juga sebagai kesempatan terakhir untuk memperkuat kontribusi DPR RI terhadap kemajuan Indonesia ke depan.