Tidak Ada WNI Jadi Korban Serangan Israel di Yaman

: Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, dalam pengarahan media di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Foto: InfoPublik/Amiryandi


Oleh Eko Budiono, Senin, 22 Juli 2024 | 10:42 WIB - Redaktur: Untung S - 353


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban akibat serangan udara Israel ke Pelabuhan Hudaidah, Yaman, pada Sabtu (20/7/2024).

“KBRI Muscat telah berkomunikasi dengan para WNI yang tinggal di wilayah Hudaidah. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban serangan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu, Judha Nugraha, melalui pesan singkat, Minggu (21/7/2024).

Berdasarkan catatan lapor diri KBRI Muscat, terdapat 19 orang WNI yang menetap di wilayah Hudaidah.

Sementara itu, sedikitnya dua korban tewas dan 80 orang lainnya terluka akibat serangan udara Israel di pelabuhan Al Hudaidah di Yaman, Sabtu.

"Kejahatan musuh Israel yang menargetkan provinsi Al Hudaidah telah menewaskan dua orang dan melukai 80 lainnya, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah," kata Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Houthi, menurut kantor berita SABA milik kelompok tersebut.

Sebelumnya, penyiar Al-Masirah melaporkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di pelabuhan Al Hudaidah.

Stasiun televisi tersebut juga menayangkan gambar kebakaran besar yang diklaim terjadi setelah serangan udara di pelabuhan kota tersebut.

"Angkatan Udara Israel menyerang sasaran di kota Al Hudaidah di Yaman," situs Israel Walla mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Sementara itu, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tempurnya melakukan serangan udara yang menargetkan posisi Houthi di pelabuhan Al Hudaidah di Yaman.

"Serangan udara tersebut merupakan respons terhadap ratusan serangan terhadap Israel selama beberapa bulan terakhir," kata Israel.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik, berbendera, dioperasikan oleh Israel atau menuju pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang telah diserang Israel sejak 7 Oktober 2023.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 07:01 WIB
Kemlu RI Pastikan Kawal Kasus WNI Tewas Akibat Kekerasan di Kamboja
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 20 September 2024 | 20:44 WIB
Akhiri Pendudukan Israel di Palestina, RI Dukung Resolusi PBB
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 13 September 2024 | 17:58 WIB
Kemlu RI Berhasil Selamatkan PMI dari Hukuman Mati di Arab Saudi
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 4 September 2024 | 06:08 WIB
Indonesia Africa Forum 2024 Catatkan 32 Kesepakatan Bisnis Senilai US$3,5 Miliar
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 1 Agustus 2024 | 10:43 WIB
Tindakan Provokatif, Indonesia Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas