- Oleh Fatkhurrohim
- Rabu, 18 Desember 2024 | 22:31 WIB
: Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Laksamana TNI Muhammad Ali di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (24/12/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 24 Desember 2024 | 16:45 WIB - Redaktur: Untung S - 148
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan dari Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Laksamana TNI Muhammad Ali, di Kementerian Pertahanan, Jakarta. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas strategi kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan negara, khususnya di sektor pertahanan maritim.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Sjafrie menekankan pentingnya penguatan strategi pertahanan Indonesia, seiring dengan dinamika global yang terus berkembang. Menurutnya, negara harus memiliki kemampuan pertahanan yang adaptif, berbasis teknologi canggih, dan siap menghadapi segala tantangan global.
"Kita perlu merespons tantangan global dengan peningkatan kemampuan pertahanan yang modern dan berbasis teknologi tinggi," ungkap Sjafrie dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (24/12/2024).
Lebih lanjut, Menhan juga menyatakan bahwa transformasi sektor maritim Indonesia menjadi salah satu prioritas utama untuk meningkatkan kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) di masa depan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI Angkatan Laut dan industri pertahanan dalam negeri untuk memproduksi alutsista yang lebih modern, serta memenuhi kebutuhan pertahanan maritim Indonesia yang semakin kompleks.
Tak hanya itu, Menhan Sjafrie juga menyoroti pentingnya diplomasi pertahanan yang aktif dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra. Salah satu langkah konkret yang disarankan adalah mengintensifkan latihan bersama dengan negara-negara mitra, khususnya di wilayah laut. Diplomasi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan internasional, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi potensi ancaman di wilayah perairan Indonesia.
"Sinergi yang kuat antara Kementerian Pertahanan, TNI, dan industri pertahanan dalam negeri menjadi kunci untuk menciptakan kekuatan maritim yang handal dan berwibawa. Ini juga menjadi bagian dari upaya kita untuk menjaga kedaulatan wilayah laut yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan jalur perdagangan internasional yang strategis," tambah Menhan.
Kunjungan kerja ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat kapasitas pertahanan maritimnya. Dengan kerja sama yang erat antara sektor militer dan industri dalam negeri, Indonesia diharapkan dapat membangun kekuatan maritim yang mampu menghadapi tantangan dan ancaman yang ada di masa depan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menjaga kedaulatan negara, meningkatkan kemampuan pertahanan, serta memastikan stabilitas keamanan laut di Indonesia.