Menlu: Presiden Jokowi dan Grand Syekh Al Azhar Bahas Perdamaian hingga Toleransi

: Presiden Jokowi (kanan) saat menyambut kunjungan Grand Syekh Al Azhar, Prof. Ahmed Mohammed Ahmed Al-Thayeb (kiri), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/7/2024). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)


Oleh Eko Budiono, Selasa, 9 Juli 2024 | 21:31 WIB - Redaktur: Untung S - 287


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mendiskusikan hubungan Indonesia-Mesir, isu perdamaian dan toleransi, serta penguatan dialog antaragama dalam pertemuannya dengan Grand Syekh Universitas Al-Azhar yakni as-Syarif Mesir Ahmad Muhammad Ahmed Al Tayeb.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, usai mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (9/7/2024).

"Tentunya tujuan utama kunjungan ini untuk terus untuk mempromosikan Islam moderat dan interfaith dialogue," kata Retno.

Mengenai hubungan Indonesia-Mesir, kata Retno, Presiden menyebut Mesir sudah sejak lama menjadi tujuan studi pelajar Indonesia. 95 persen WNI yang tinggal di Mesir adalah pelajar Indonesia.

"Grand Syekh mendapati pelajar Indonesia lebih dari 13 ribu orang dan beliau tidak pernah menerima keluhan dari mahasiswa Indonesia. Berarti, beliau mengatakan karakter mahasiswa Indonesia adalah baik," katanya.

"Presiden Jokowi dalam dialog tersebut menyatakan komitmennya untuk mendorong pembentukan Markaz Tathwir atau pusat pengembangan untuk cabang Al Azhar di Indonesia," kata Retno.

Isu kedua yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ahmed Al Tayeb, kata Rento, mengenai pentingnya perdamaian dan toleransi.

Presiden menyampaikan bahwa saat ini perang dan konflik terjadi di sejumlah belahan dunia, termasuk di Gaza, sehingga penting bagi masyarakat dunia untuk terus menyuarakan gencetan senjata permanen, mempermudah akses bantuan kemanusiaan, dan pentingnya perdamaian dunia.

"Grand Syekh setuju dengan pandangan Presiden bahwa perang harus segera diakhiri dan perdamaian harus diwujudkan," katanya.

Untuk menuju pada hal tersebut, Grand Syekh Al Azhar mendorong persatuan global dan perdamaian untuk Bangsa Palestina, termasuk juga persatuan negara-negara muslim.

"Bapak Presiden mengatakan ajakan perdamaian dari Grand Syekh akan sangat berarti bagi Bangsa Palestina," kata Retno.

Hal terakhir yang disampaikan Presiden Jokowi, kata Retno, mengenai pentingnya penguatan dialog antaragama untuk meningkatkan nilai toleransi dan perdamaian guna mencegah tumbuh suburnya ekstremisme dan Islamophobia atau ketakutan terhadap Islam.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 3 September 2024 | 14:45 WIB
Presiden Jokowi Siap Sambut Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Senin, 2 September 2024 | 12:01 WIB
Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan Berlangsung Meriah
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 1 September 2024 | 11:56 WIB
Menlu RI Ingatkan Penghentian Genosida Gaza di Pembukaan IAPF