:
Oleh Masfardi, Kamis, 11 Februari 2016 | 13:23 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 184
Jakarta, InfoPublik- Kalangan legislator menyatakan keprihatinan atas kecelakaan pesawat latih TNI jenis Super Vulcano buatan Brasil, yang jatuh menimpa rumah penduduk.
“Itu tidak hanya menimbulkan korban dari sarana alutsista saja, tapi juga prajurit yang berkualitas. Membina seorang prajurit yang andal sebagai pilot bukan biaya ringan, memerlukan waktu lama,” kata anggota Komisi I DPR RI Efendi Simbolon di Jakarta, Kamis (11/2).
Sang pilot harus pergi sia-sia, ujarnya, karena mempergunakan pesawat yang perawatannya mungkin kurang prima atau dibeli bekas. Belum lagi ada yang menjadi korban masyarakat di dekat landasan bandara.
Untuk kejadian tersebut, tegas Efendi, harus diselidiki secara cermat penyebab kecelakaan. Baik itu masalah teknis ataupun human error.
"Untuk itu, TNI Angkatan Udara harus melakukan penyelidikan terlebih dulu. Saya yakin TNI AU telah membentuk tim untuk menyelidikinya, sebab di pesawat itu ada alat pemantau kronis terjadi kecelakaan. Itu dapat membantu penyidikan,” urainya.
Dia berharap tidak ada unsur sabotase. Tapi, apakah jenis pesawat ideal atau tidak, itu perlu ada di-review. Kalau merujuk pada ideal, tentu harus dilakukan upgrading total manajemen pertahanan. "Kita tidak boleh hanya fokus pada pembangunan ekonomi saja dengan mengabaikan sarana pertahanan negara," jelasnya.