: Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik
Oleh Isma, Senin, 6 Januari 2025 | 13:55 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 176
Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 masih terkendali di tengah gejolak global.
Hal itu menjadi modal yang kuat untuk APBN 2025. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami defisit sebesar Rp507,8 triliun. Jumlah itu mencapai 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"APBN ditutup dengan lebih baik dari perkiraan, defisit Rp507,8 triliun menurut saya impressive (menakjubkan). Karena pada laporan semester diperkirakan defisit memburuk dengan defisit sebesar Rp609,7 triliun," kata Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Menkeu memaparkan, realisasi sementara Pendapatan Negara sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar Rp2.842,5 triliun, tumbuh 2,1 persen secara tahunan. Sedangkan realisasi sementara Belanja Negara sebesar Rp3.350,3 triliun, tumbuh 7,3 persen secara tahunan.
Defisit keseimbangan primer APBN 2024 tercatat sebesar Rp19,4 triliun. Adapun Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tercatat sebesar Rp45,4 triliun.
Penerimaan perpajakan tahun 2024 sebesar Rp2.232,7 triliun, lebih rendah dari target APBN sebesar Rp2.309,9 triliun. Realisasi penerimaan pajak sebesar Rp1.932 atau 97,2 persen dari target APBN, penerimaan Bea Cukai Rp300,2 triliun atau 93,5 persen dari target.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di tahun 2024 tercatat Rp579,5 triliun. Capaiannya berhasil melampaui target APBN sebesar Rp492 triliun.
Untuk Belanja Negara, realisasi sementara di tahun 2024 sebesar Rp3.350,3 triliun. Jumlahnya melebihi target APBN sebesar Rp3.325,1 triliun.
Belanja pemerintah Pusat tahun 2024, tercatat sebesar Rp2.486,7 triliun, mencapai 100,8 persen dari APBN. Sedangkan transfer ke daerah realisasinya sebesar Rp863,5 triliun, mencapai 100,7 persen dari APBN.