- Oleh MC KOTA PADANG
- Selasa, 17 Desember 2024 | 22:41 WIB
: Konferensi pers Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin 2024 di STIK Lemdiklat Polri, Jakarta pada Senin (16/12/2024)/Foto : Humas Bapanas
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 17 Desember 2024 | 19:24 WIB - Redaktur: Untung S - 122
Jakarta, InfoPublik - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan pangan. Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) memastikan stok pangan pokok strategis, terutama beras, dalam kondisi aman dan stabil.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin 2024 di STIK Lemdiklat Polri, Jakarta pada Senin (16/12/2024).
Ketut menyampaikan bahwa stok beras saat ini berada pada angka yang memadai. "Ketersediaan pangan aman dan cukup menghadapi Natal dan Tahun Baru 2025. Dari sisi stok, kita memiliki proyeksi neraca pangan yang positif. Diperkirakan carry over stok beras pada tahun 2025 mencapai 8,3 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir 3 bulan," ujarnya dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Selasa (17/12/2024).
Deputi Bapanas itu menjelaskan bahwa stok pangan lainnya juga dalam kondisi baik. Jagung diproyeksikan mencapai 3,6 juta ton, kedelai 372 ribu ton, gula konsumsi 1,4 juta ton, daging ayam ras 283 ribu ton, telur ayam ras 177 ribu ton, dan daging sapi serta kerbau sebanyak 68 ribu ton.
Selain itu, stok cabai besar dan cabai rawit masing-masing diperkirakan mencapai 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Bawang merah dan bawang putih juga terpantau stabil dengan estimasi stok akhir tahun sebanyak 22,9 ribu ton dan 22,4 ribu ton. Sementara itu, minyak goreng mencapai 336 ribu liter.
Meski demikian, Ketut menyoroti komoditas cabai yang berpotensi mengalami kenaikan harga akibat musim hujan. "Panen cabai sering kali terganggu saat musim hujan. Kami akan mengupayakan langkah-langkah agar harga cabai tetap terkendali dan petani tidak merugi. Kami harus menjaga keseimbangan antara produsen dan konsumen," tambahnya.
Untuk menjaga stabilitas harga, Bapanas bersama pemerintah daerah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di berbagai daerah sepanjang Desember 2024. Tercatat, masih terdapat 310 kegiatan GPM yang akan dilaksanakan, terutama di wilayah mayoritas penduduknya merayakan Natal. GPM biasanya dilakukan 3-4 hari menjelang Natal dan sekali lagi menjelang Tahun Baru untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memastikan pihaknya akan mengawasi distribusi pangan melalui Satgas Pangan Polri. "Satgas Pangan akan terus melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar. Kami akan menindak tegas oknum yang melakukan penimbunan demi mencegah kelangkaan dan kenaikan harga," ujar Listyo.
Dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional, Bapanas terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, dan berbagai pihak terkait di bawah kepemimpinan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Langkah ini diharapkan dapat mencegah potensi kelangkaan pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar.
Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah memastikan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru 2025 dengan tenang tanpa khawatir terhadap ketersediaan pangan. Stok yang memadai serta pengawasan distribusi yang ketat menjadi jaminan stabilitas pasokan pangan di seluruh Indonesia.