- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 2 Desember 2024 | 19:15 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mendorong kolaborasi antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, Jakarta, Senin (2/12/2024). Foto. Kemenko Infrastruktur.
Oleh Fatkhurrohim, Senin, 2 Desember 2024 | 19:18 WIB - Redaktur: Untung S - 115
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengajak kolaborasi lebih erat antara pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2024 yang diadakan di Jakarta pada Senin (2/12/2024).
Menko AHY menegaskan bahwa tema Rapimnas Kadin 2024, “Tekan Kemiskinan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Wujudkan Indonesia Emas”, sangat relevan dengan tujuan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan dan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Untuk itu, Menko AHY menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, terutama Kadin, sangat diperlukan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Untuk mewujudkan Indonesia Emas, kita perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kadin dan masyarakat industri, khususnya UMKM. Kemajuan negara hanya dapat tercapai dengan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa,” ujar Menko AHY dalam acara tersebut.
Menko AHY juga menekankan bahwa meskipun tujuan bersama untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sudah jelas, cara yang ditempuh oleh pemerintah dan sektor swasta harus selaras. Ia mengingatkan pentingnya keselarasan dalam implementasi kebijakan dan program, agar tidak terjadi perbedaan arah meskipun tujuannya sama.
“Kita memiliki tujuan yang sama, yaitu mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, cara untuk mencapainya harus sejalan dan seirama. Pemerintah dan Kadin harus bekerja bersama, karena kesuksesan hanya bisa tercapai melalui kolaborasi yang erat,” tegas Menko AHY.
Sebagai contoh konkret, Menko AHY menyebutkan kolaborasi yang telah berhasil dilakukan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kadin, yaitu pemindahan warga yang tinggal di kolong jembatan ke Rumah Susun Rawa Buaya. Program ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur semata, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak kemiskinan.
“Ini adalah salah satu contoh nyata dari bagaimana pendekatan infrastruktur harus langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Mengatasi kemiskinan tidak cukup dengan menyediakan konektivitas bagi kalangan tertentu, tetapi negara harus hadir untuk semua rakyat. Tagline 'infrastruktur untuk semua' harus menjadi fondasi kita ke depan,” jelas Menko AHY.
Menko AHY juga menyoroti pentingnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM berperan vital dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memperkuat perekonomian domestik. Oleh karena itu, pemerintah mengajak Kadin untuk memperkuat sinergi dalam memfasilitasi pemberdayaan UMKM agar mereka dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional.
Salah satu fokus utama pemerintah dalam mencapai Indonesia Emas adalah pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. Menko AHY menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tidak hanya fokus pada wilayah tertentu, tetapi dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur harus merata dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ini adalah kunci untuk mengurangi kesenjangan antara wilayah dan menciptakan pemerataan kesejahteraan,” tambah Menko AHY.
Dengan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan Kadin, serta melibatkan sektor swasta dan UMKM, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kolaborasi ini akan menciptakan dasar yang kuat bagi pembangunan Indonesia Emas 2045. Dengan pendekatan infrastruktur yang lebih merata dan terintegrasi, diharapkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terwujud secara lebih merata dan berkelanjutan.