- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 24 Desember 2024 | 08:23 WIB
: Ilustrasi: Sejumlah pengemudi ojek daring menunggu penumpang di Jalan Raya Margonda, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (20/3/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc
Oleh Eko Budiono, Sabtu, 30 November 2024 | 08:56 WIB - Redaktur: Untung S - 324
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa skema pemberian subsidi BBM untuk pengemudi ojek online (ojol) yang tidak memenuhi kriteria penerima subsidi tepat sasaran, belum merupakan keputusan final.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, melalui keterangan resmi pada Jumat (29/11/2024). Bahlil menegaskan bahwa pihaknya masih terus menggodok formulasi subsidi energi, baik untuk BBM maupun listrik, agar lebih tepat sasaran dan tepat guna bagi masyarakat.
"Belum ada keputusan final," ujar Menteri Bahlil, saat ditemui di Jakarta pada Jumat lalu. Ia menambahkan bahwa formulasi subsidi yang tengah disusun bertujuan untuk menciptakan distribusi insentif yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa tujuan utama penyusunan subsidi ini adalah memastikan distribusi energi yang lebih merata dan tepat sasaran. "Yang jelas kita akan memastikan subsidi ini lebih adil bagi semua pihak," tambahnya.
Menteri Bahlil juga menyatakan bahwa ia telah melaporkan rencana formulasi subsidi energi kepada Presiden Prabowo Subianto, dan kini tinggal menunggu data penerima subsidi dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang sedang disiapkan. "Saya sudah melaporkan, datanya sudah hampir selesai, kita tinggal menunggu data dari BPS," ujar Bahlil.
Sebelumnya, Menteri ESDM sempat mengisyaratkan bahwa pengemudi ojol tidak akan dimasukkan dalam daftar penerima subsidi BBM tepat sasaran. Hal ini dikarenakan kendaraan yang digunakan oleh para pengemudi ojol lebih banyak digunakan untuk tujuan usaha, bukan untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat diprioritaskan dalam subsidi energi.
"Pengemudi ojol menggunakan kendaraan untuk usaha, yang tentunya berbeda dengan penerima subsidi yang kita targetkan untuk kebutuhan pokok masyarakat," kata Bahlil. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan ini belum final dan masih dalam proses evaluasi lebih lanjut.
Kementerian ESDM tengah menyusun kebijakan subsidi BBM yang lebih tepat sasaran dan adil bagi seluruh masyarakat. Meskipun rencana untuk tidak memasukkan pengemudi ojol dalam penerima subsidi BBM tepat sasaran sempat disampaikan, keputusan final masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut dan data penerima yang disiapkan oleh BPS.