- Oleh Isma
- Kamis, 28 November 2024 | 21:49 WIB
: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat meninjau langsung perternakan ayam broiler di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB), Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/11/2024)/Foto : Humas Bapanas
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 29 November 2024 | 13:35 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 29
Jakarta, InfoPublik – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) terus memperkuat ekosistem peternakan unggas dengan mengintegrasikan peternak skala kecil dan korporasi besar sebagai integrator.
Hal ini disampaikan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam seremoni chick in ayam broiler di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB), Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (28/11/2024).
Seremoni tersebut melibatkan populasi 45 ribu Day Old Chick (DOC) hasil kolaborasi SV IPB dengan Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Menurut Arief, skema integrasi horizontal ini bertujuan memberdayakan peternak kecil agar lebih mandiri.
Ia juga mengusulkan agar hasil peternakan terhubung dengan program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Hari ini kita menyaksikan 45 ribu DOC yang akan dipanen dalam 35 hari. Peternak rakyat akan dididik agar mampu mandiri dan dibantu oleh integrator besar seperti PT Japfa,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Jumat (29/11/2024).
Arief menyebut perlunya penghubung antara peternak kecil dengan program unggulan pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai langkah yang tepat untuk membesarkan peternak kecil tanpa mengecilkan peran korporasi besar. Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak skala kecil.
Kepala Bapanas itu juga menyoroti keberhasilan pihaknya dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga jagung pakan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sejak November 2023, Bapanas telah mendistribusikan 303 ribu ton jagung, termasuk 1.898 ton jagung dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Blitar melalui skema Business to Business (B2B) bersama Bulog dan kelompok peternak unggas.
Selain itu, Bapanas bersama ID FOOD dan Kementerian BUMN telah menyalurkan bantuan pangan untuk mengentaskan stunting kepada 1,4 juta keluarga. Bantuan ini berupa 1 kilogram (kg) daging ayam dan 10 butir telur ayam, dengan total 8,6 juta paket disalurkan pada 2024 di tujuh daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga kini, ID FOOD telah bermitra dengan 8.778 peternak kecil dan UMKM di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Arief menegaskan pentingnya daging ayam dan telur dalam mendukung program MBG, mengingat keduanya merupakan sumber protein yang terjangkau. “Program MBG bisa menjadi stimulus penyerapan hasil peternak dan mendorong kesejahteraan mereka,” katanya.
Indikator kesejahteraan peternak pun menunjukkan tren positif. Nilai Tukar Petani subsektor peternakan (NTPT) terus berada di atas 100 poin sejak Maret 2023, dengan puncaknya pada Juni 2024 di angka 104,81. Indeks harga yang diterima peternak unggas juga tercatat meningkat, mencapai 118,97 poin pada Oktober 2024, dibandingkan awal tahun yang berada di 111,96 poin.
Sementara itu, Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengapresiasi program ini dan mendorong evaluasi berkala. “Saya harap ada laporan hasil panen, harga, dan keuntungan pada hari ke-36 sebagai bahan evaluasi. Data ini penting bagi Ombudsman dan NFA,” ujarnya.
Dekan SV IPB, Aceng Hidayat juga menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program sejenis di masa depan. Hadir pula Ketua KPUN Alvino Antonio, Wali Utama SASPRI Profesor Muladno, serta perwakilan dari PT Japfa dan Kementerian Pertanian.