- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 25 Desember 2024 | 20:07 WIB
: Mendag Budi pada pembentukan Forum Dialog Ekosistem UMKM BISA Ekspor di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024)/ foto: humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Sabtu, 9 November 2024 | 08:25 WIB - Redaktur: Untung S - 433
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berkomitmen untuk meningkatkan ekspor pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor. Komitmen ini diwujudkan dengan mempercepat dan mempermudah semua kegiatan ekspor yang dilakukan pelaku UMKM.
Hal tersebut disampaikan Mendag Budi saat pembentukan Forum Dialog Ekosistem UMKM BISA Ekspor yang digelar di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024). Forum dialog itu membahas berbagai langkah untuk mendukung ekspor UMKM dan merupakan upaya Kemendag mencetak lebih banyak eksportir dari kalangan UMKM, demi kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Forum dialog ini diharapkan dapat memfasilitasi terwujudnya target kontribusi ekspor UMKM yang terukur dan terus meningkat, serta menyusun satu data UMKM ekspor yang terverifikasi,” ujar Mendag Budi dalam siaran pers Kemendag, Jumat (8/11/2024).
Program UMKM BISA Ekspor menjadi salah satu prioritas utama Kemendag. Mendag Budi menegaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan pembina UMKM dan agregator untuk memetakan kendala-kendala ekspor, agar dapat segera ditindaklanjuti dengan solusi yang efektif.
“Target kami adalah mempercepat dan mempermudah ekspor UMKM. Dari forum ini, terlihat bahwa UMKM, pembina, dan agregator memiliki semangat yang sama untuk berkolaborasi mewujudkan tujuan ini,” lanjutnya.
Hasil dari diskusi ini mendorong pembentukan forum rutin untuk terus membahas dan mengatasi permasalahan ekspor UMKM. Kemendag juga menunjuk Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional sebagai koordinator Forum Dialog Ekosistem UMKM BISA Ekspor.
Sebagai langkah nyata, Kemendag akan menyusun kalender kegiatan ekspor, yang mencakup jadwal promosi dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching). Upaya promosi ke luar negeri akan didukung oleh perwakilan perdagangan yang siap membantu pelaku UMKM mencari calon pembeli internasional. Produk yang akan dipamerkan di ajang internasional juga harus lolos kurasi untuk memastikan kualitas dan konsistensi.
“Forum Dialog Ekosistem UMKM BISA Ekspor adalah inisiatif yang memperkuat kapasitas ekspor UMKM Indonesia, sekaligus menciptakan jembatan efektif antara UMKM Indonesia dan pasar global melalui kolaborasi berbagai pihak,” tambah Mendag Budi.
Forum Dialog ini melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, swasta, dan perwakilan Indonesia di luar negeri. Para peserta, seperti UMKM, agregator, perbankan, dan perwakilan dagang, diharapkan bisa berkontribusi dalam mempertemukan produk Indonesia dengan pembeli global.
Mendag Budi menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, di mana kinerja ekspor memegang peranan penting. “Pemerintah menargetkan ekspor nasional tumbuh 7,1 persen pada 2025 hingga 9,6 persen pada 2029. Kontribusi UMKM sangat diperlukan untuk mencapai target ini,” katanya.
Data menunjukkan bahwa kontribusi ekspor UMKM periode Januari—Agustus 2024, berdasarkan instrumen Surat Keterangan Asal (SKA), baru mencapai 6,8 persen dengan nilai USD 11,6 miliar. Oleh karena itu, program UMKM BISA Ekspor diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekspor UMKM yang signifikan.
Hadir dalam forum dialog tersebut, Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag Fajarini Puntodewi, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kementerian Desa Harlina Sulistyorini, serta perwakilan dari perbankan dan pelaku usaha.