- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 7 November 2024 | 05:45 WIB
: Wakil Menteri Perdagangan (wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri saat memberikan sambutan kunci sekaligus membuka kegiatan “Women-Led SMEs Dialogue Forum on Trade: Go Big, Go Global” pada Selasa (5/11/2024) di The Sultan Hotel, Jakarta/ foto: humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 7 November 2024 | 05:47 WIB - Redaktur: Untung S - 107
Jakarta, InfoPublik — Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan untuk aktif di pasar global, terutama di Australia.
Wamendag Roro menekankan bahwa pelaku UMKM perempuan berpotensi menjadi pelopor dalam inovasi, ketangguhan, dan kemajuan perdagangan. Potensi ini akan terwujud jika hambatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional dapat diatasi, termasuk dengan meningkatkan akses informasi tentang pasar negara mitra.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wamendag Roro saat membuka kegiatan “Women-Led SMEs Dialogue Forum on Trade: Go Big, Go Global” yang berlangsung pada Selasa (5/11/2024) di The Sultan Hotel, Jakarta.
“Kami berharap pelaku UMKM perempuan dapat menyampaikan usulan terkait kebijakan dalam forum ini untuk mendukung keterlibatan yang lebih besar dalam perdagangan internasional, khususnya antara Indonesia dan Australia. Pelaku UMKM perempuan memiliki kemampuan untuk menjadi pelopor dalam inovasi dan kemajuan perdagangan. Oleh karena itu, kita harus segera mengatasi kendala yang menghambat partisipasi mereka,” ujar Wamendag Roro berdasarkan keterangan resmi Kemendag yang diterima, Rabu (6/11/2024).
Wamendag Roro menambahkan bahwa forum dialog ini bertujuan untuk menggali minat dan potensi UMKM perempuan dalam ekspor, serta membahas upaya mitigasi risiko yang dihadapi di lapangan. Forum ini diharapkan menjadi wadah dialog mengenai tantangan yang dihadapi perempuan dalam mengembangkan usaha mereka, termasuk sesi praktis tentang pembiayaan perdagangan dan wawasan pasar Australia.
Dalam kesempatan ini, Wamendag Roro juga mendorong pelaku UMKM perempuan untuk memanfaatkan kantor-kantor konsultasi yang dimiliki Kementerian Perdagangan di berbagai daerah. Kantor-kantor ini, seperti Export Center di Surabaya dan Makassar serta Free Trade Agreement (FTA) Center di Bandung, Semarang, dan Jakarta, dapat memberikan informasi penting tentang peluang pasar dan pengembangan produk ekspor.
“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya peningkatan ekspor, salah satunya melalui layanan satu pintu (one stop service) yang tersedia di Export Center dan FTA Center. Dengan demikian, perempuan pelaku UMKM dapat mengakses informasi mengenai peluang ekspor di pasar internasional,” tambah Wamendag Roro.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan bahwa hubungan yang kuat antara Indonesia dan Australia semakin diperkokoh dengan adanya Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/Indonesia-Australia CEPA). Menurut analisis Katalis pada 2022, perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan perempuan pelaku UMKM dalam perdagangan.
“Keuntungan dari Indonesia-Australia CEPA akan terlihat pada sektor jasa dan agribisnis, di mana Indonesia memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok,” jelas Roro.
Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, perempuan memainkan peran yang sangat signifikan dalam sektor UMKM. Pada 2023, sebanyak 64,5 persen dari total 66 juta pelaku UMKM adalah perempuan, yang berarti ada sekitar 37 juta pelaku usaha perempuan di Indonesia.
Wamendag Roro menambahkan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan ekonomi yang berfokus pada kesejahteraan rakyat merupakan salah satu langkah penting menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pemberdayaan pelaku UMKM perempuan sangatlah krusial.
Kementerian Perdagangan juga aktif berpartisipasi dalam pameran dagang baik di dalam maupun luar negeri, serta misi dagang untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia, termasuk yang dihasilkan oleh UMKM perempuan. Upaya ini bertujuan untuk mendorong transaksi dagang guna mencapai target pertumbuhan dan peningkatan ekspor.
“Peran UMKM terhadap ekonomi nasional sangat signifikan, mencapai 99 persen dari total unit usaha di Indonesia. UMKM juga berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja di tanah air,” jelas Wamendag Roro.
Forum dialog itu dihadiri oleh 25 pembicara dan merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan dan Katalis. Turut mendampingi Wamendag Roro adalah Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, Iskandar Panjaitan.