- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 7 November 2024 | 07:21 WIB
: Menteri PKP Maruarar Sirait saat melaksanakan rapat koordinasi dengan Menteri Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono/Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 7 November 2024 | 05:51 WIB - Redaktur: Untung S - 129
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengumumkan rencana pembangunan dua tower rumah susun (Rusun) di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Pegunungan.
Pengumuman tersebut disampaikan usai menghadiri rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta pada Rabu (6/11/2024).
Proyek itu merupakan salah satu langkah konkret pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat Papua serta mendukung pemerataan pembangunan di wilayah timur Indonesia. "Tahun ini kami akan memulai pembangunan dua tower Rusun di Papua Pegunungan," kata Maruarar dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Menteri PKP menegaskan bahwa anggaran untuk proyek itu telah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun jamak, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur perumahan di daerah tertinggal, termasuk Papua. "Sudah kami anggarkan untuk pembangunan rusunnya dalam tahun jamak," tegasnya.
Untuk memastikan kelancaran pembangunan, Maruarar menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan. Kolaborasi ini penting untuk mengatasi berbagai tantangan teknis, seperti distribusi logistik dan keamanan di lapangan.
"Doakan agar pembangunannya berjalan lancar. Kita pertimbangkan aspek teknis, karena logistik dari Jayapura harus diangkut dengan pesawat, termasuk alat berat. Aspek keamanan juga menjadi perhatian kami," tambahnya.
Maruarar juga menyampaikan pesan penting dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang meminta agar pembangunan dilaksanakan tanpa korupsi. Presiden menginginkan pembangunan infrastruktur yang matang, terencana, dan benar-benar digunakan oleh masyarakat. "Presiden Prabowo selalu mengingatkan kami untuk menghindari korupsi dan memastikan bahwa pembangunan ini terpakai, tidak hanya menjadi bangunan kosong. Perencanaan dan koordinasi harus matang," tegas Maruarar.
Dalam kesempatan yang sama, Maruarar mengapresiasi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang telah mengumpulkan berbagai pihak untuk mendiskusikan kebutuhan pembangunan di Papua Pegunungan. Kehadiran anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Daerah Pemilihan Papua Pegunungan juga memberikan masukan berharga.
“Terima kasih kepada Menteri AHY yang telah mengundang kami semua. Rapat ini melibatkan anggota DPR dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Papua Pegunungan, sehingga kita dapat merumuskan pembangunan di Papua Pegunungan secara komprehensif,” kata Maruarar.
Pembangunan rusun ini merupakan bagian dari program ambisius pemerintah untuk membangun 3 juta rumah bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal. Dengan rusun yang nyaman dan layak, pemerintah berharap masyarakat Papua Pegunungan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan yang merata, serta memiliki hunian yang mendukung kesejahteraan mereka.
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, serta Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, guna membahas rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Papua Pegunungan.