- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Sabtu, 23 November 2024 | 10:08 WIB
: Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri saat memberikan pidato kunci pada acara Women-led SMEs Dialogue Forum on Trade:
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 5 November 2024 | 10:30 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 388
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sebagian besar pelaku usahanya adalah perempuan dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas produk yang dihasilkan. Tujuannya untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri saat memberikan pidato kunci pada acara Women-led SMEs Dialogue Forum on Trade: "Go Big, Go Global", yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA ECP Katalis) di The Sultan Hotel Jakarta, Selasa (5/10/2024).
Dyah mengungkapkan bahwa peran UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Para pelaku UMKM di Indonesia sebagian besar adalah perempuan yang memiliki potensi untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
“Salah satu kebijakan yang harus dilakukan untuk mencapai Indonesia emas 2045 adalah pembangunan ekonomi yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai hal tersebut perlu pemberdayaan semua pihak dalam masyarakat khususnya UKM perempuan, sebagaimana kita ketahui bahwa peran UMKM ini sangat besar ketika kita berbicara mengenai PDB kita, UMKM berkontribusi kurang lebih 60,5 persen dari PDB kita,” ujar Dyah.
Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), dari total pelaku UMKM sebanyak 66 juta orang, 37 juta di antaranya adalah pelaku UMKM perempuan. Peran perempuan sangat signifikan memberikan kontribusi pada pelaku UMKM di Indonesia.
“Kurang lebih 97 persen dari tenaga kerja nasional kita selanjutnya berdasarkan peran perempuan dalam UMKM dan ini, data yang kami raih dari data KADIN Indonesia peran tersebut sangat signifikan di mana pada 2023 dari 66 juta pelaku UMKM, sebanyak 64,5 persen atau 37 juta pelaku usaha tersebut adalah perempuan,” ungkap Dyah.
Dyah menyampaikan, terselenggarakanya forum antara Kemendag dengan Katalis Indonesia memiliki tujuan yang penting untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tidak hanya dorongan untuk perempuan saja, tetapi semua pelaku usaha didorong untuk memiliki tekad dan capaian yang sama guna mewujudkan kolaborasi lintas sektor pada sektor perekonomian.
“Pada forum dialog hari ini kita melihat sebuah kolaborasi dan kerjasama yang sangat luar biasa antara Kementerian Perdagangan bersama dengan Katalis Indonesia, di mana terselenggarakannya sebuah forum dialog yang diharapkan bisa meningkatkan kolaborasi lintas sektor untuk kemudian kita bisa memberdayakan bukan hanya perempuan tapi para pengusaha-pengusaha yang mempunyai keinginan dan juga tekad untuk berkontribusi terhadap perekonomian bangsa,” ujarnya.
Wamendag Dyah kembali menekankan peran pelaku UMKM untuk bisa meningkatkan produktivitas produk yang dihasilkan, supaya dapat berkontribusi pada perluasan pasar global. “Forum dialog pada hari ini diharapkan sebagai upaya inklusif untuk melibatkan semua pelaku ekonomi termasuk perempuan dalam kegiatan perdagangan global,” tutur Wamendag Dyah.
Pihaknya juga telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM, supaya dapat menigkatkan produktivitas usaha. Salah satunya, Dyah menyebut bahwa Kemendag berkomitmen untuk memfasilitasi UMKM Bisa Ekspor, supaya pelaku usaha dapat berinovasi melalui pelayanan dari pemerintah sehingga dapat masuk lebih banyak ke pasar ekpsor Indonesia.