- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:40 WIB
: Para Pelaku UMK di JTTS Sumatera Selatan (dok.Hutama Karya)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 23 Oktober 2024 | 05:32 WIB - Redaktur: Untung S - 260
Jakarta, InfoPublik – PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya terus berkomitmen untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) HK Peduli Kreatif.
Salah satu inisiatif ini diwujudkan dengan memberikan dukungan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Usang Sungging yang bergerak di bidang kerajinan tembaga dan perak, berlokasi di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
“Saat ini, KUB Usang Sungging memiliki 45 pengrajin yang sebagian besar berasal dari Desa Tanjung Atap dan Tanjung Batu Timur. Mereka telah menghasilkan berbagai produk kerajinan tembaga seperti tepak adat, tempat tisu, mangkuk, nampan, hingga hiasan dinding. Selain itu, mereka juga memproduksi perhiasan dari perak seperti gelang, cincin, kalung, dan anting,” ungkap Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Adjib menambahkan bahwa KUB Usang Sungging, yang didirikan pada 2023, adalah upaya Hutama Karya dalam mengumpulkan para pengrajin dengan keterampilan serupa agar dapat bekerja secara kolektif. Langkah ini bertujuan untuk menjalin kemitraan dan mengembangkan usaha secara bersama-sama.
Pada awalnya, para pengrajin fokus pada kerajinan berbahan aluminium, yang merupakan keterampilan turun-temurun masyarakat setempat. Namun, seiring dengan berkembangnya pasar, bahan aluminium mulai digantikan oleh tembaga, yang memiliki nilai jual lebih tinggi meski teknik pembuatannya serupa.
“Dukungan yang diberikan Hutama Karya meliputi penyediaan modal usaha, bahan baku, pembentukan koperasi usaha, pengadaan peralatan produksi, serta akses ke pasar yang lebih luas melalui partisipasi dalam berbagai pameran,” jelas Adjib.
Selain itu, Hutama Karya juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Ogan Ilir dalam memberikan pendampingan serta pelatihan guna mengembangkan desain produk yang lebih inovatif. Berkat dukungan ini, KUB Usang Sungging berhasil meningkatkan kualitas produknya, yang berdampak langsung pada peningkatan omzet sebesar 100 persen, serta memperluas jangkauan pasar dari lokal hingga nasional.
“Hutama Karya tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di sekitar JTTS, khususnya di ruas Palembang-Indralaya. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, kami berharap dapat menciptakan kemandirian usaha serta membuka lapangan kerja baru,” lanjut Adjib.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Ogan Ilir, H. Tapip, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan KUB Usang Sungging. Menurutnya, pemerintah daerah mendukung melalui pendampingan, pelatihan, serta program studi tiru ke daerah lain guna meningkatkan daya saing produk.
“Kolaborasi dengan Hutama Karya sangat penting untuk memajukan UMK di wilayah kami. Kehadiran JTTS turut mempermudah mobilitas dan menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Ogan Ilir, yang berdampak positif pada perekonomian daerah,” ungkap Tapip.
Ketua KUB Usang Sungging, Abdul Kadir, juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari Hutama Karya yang membantu membeli bahan baku dan peralatan kerajinan. Dukungan ini memungkinkan usaha yang dijalankan dapat berkembang lebih pesat.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan Hutama Karya. Tidak hanya membantu menjaga keterampilan turun-temurun ini, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan memajukan ekonomi daerah kami,” ujar Abdul Kadir.
Program pemberdayaan UMK oleh Hutama Karya ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.