- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 25 November 2024 | 15:55 WIB
: Fasilitas Penerima Gas atau On Shore Receiving Facilites (ORF) Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 di Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah, yang dioperasikan PT Pertamina Gas (Pertagas). (Foto: Pertagas)
Oleh Eko Budiono, Senin, 21 Oktober 2024 | 16:46 WIB - Redaktur: Untung S - 286
Jakarta, InfoPublik - PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), berkomitmen untuk membangun infrastruktur energi yang mencakup gas, LNG, minyak mentah, BBM, hingga energi baru dan terbarukan (EBT) guna mendukung ketahanan energi nasional.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, dalam keterangan resminya pada Minggu (20/10/2024), menyatakan bahwa PGN mendukung Holding Migas dalam pembangunan dan pengoperasian infrastruktur penyaluran energi yang andal.
“Kami memiliki kompetensi dan portofolio yang tidak hanya terbatas pada pengelolaan infrastruktur gas bumi, tetapi juga mencakup infrastruktur energi lainnya,” ujar Harry.
Dalam hal ini, dua anak perusahaan PGN, yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT PGN Solutions (Pgasol), memainkan peran penting dalam portofolio tersebut. Kompetensi keduanya mendukung layanan yang end-to-end, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga penyaluran energi, dengan prioritas pada keamanan dan keselamatan kerja.
Layanan PGN mencakup penyediaan dan pengoperasian infrastruktur serta layanan Engineering, Procurement, & Construction (EPC). Pertagas sendiri telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 605 km jaringan pipa minyak mentah, termasuk ruas Tempino-Plaju di Operation Central Sumatera Area dan Rokan di Operation Rokan Area.
Selain itu, Pertagas juga ditunjuk sebagai operator pipa gas Cirebon-Semarang Tahap 1 (Cisem 1) yang dibangun oleh Kementerian ESDM. Proyek infrastruktur lainnya yang sedang berjalan adalah pembangunan pipa penyaluran BBM Cikampek-Plumpang sepanjang 96 km, yang direncanakan selesai dalam tiga tahun ke depan, dengan target penyaluran 4,6 juta kiloliter per tahun bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga.
Pertagas berkomitmen mengoptimalkan kompetensinya di bidang operasional dan pemeliharaan pipa serta fasilitas pendukung, didukung oleh sumber daya manusia (SDM) bersertifikasi. Hingga akhir September 2024, Pertagas telah mencatatkan 105.142.028 jam kerja selamat.
Selain Pertagas, PGN Solution, anak perusahaan yang berfokus pada layanan EPC, telah menyelesaikan berbagai proyek penting, termasuk EPC pipa minyak Rokan, pipa gas Senipah-Balikpapan, serta proyek konstruksi di Rokan. Saat ini, PGN Solution tengah mengerjakan proyek pipa penyaluran BBM Pengapon-Boyolali, yang telah mencapai 57,33 km dari rencana total 69 km dan ditargetkan selesai pada triwulan I 2025.
PGN Solution juga terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan berbagai objek vital energi nasional, seperti proyek EPC Terminal LNG Teluk Lamong di Jawa Timur dan Revitalisasi Tangki LNG Arun di Aceh.
Di sektor energi terbarukan (EBT), PGN juga memiliki prospek proyek penyaluran gas biomethane di wilayah Sumatera.
“Portofolio pembangunan proyek energi oleh Subholding Gas Group selalu mengutamakan standar keselamatan tinggi. Efektivitas pengerjaan proyek juga menjadi fokus utama, sehingga target waktu dan biaya dapat tercapai, baik untuk ketahanan energi nasional maupun efisiensi penyaluran energi di berbagai wilayah,” jelas Harry.