InJourney Airports Jalin Kemitraan Strategis dengan IIAC untuk Pengelolaan Bandara Global

: President & CEO IIAC Hag Jae Lee (kiri) berjabat tangan dengan Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi (kanan) usai menandatangani MoU kemitraan strategis pengelolaan bandara dan pengembangan SDM antar kedua pihak. Foto : InJourney Airports


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:02 WIB - Redaktur: Untung S - 193


Jakarta, InfoPublik - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk membangun kemitraan strategis dalam pengelolaan bandara dan pengembangan sumber daya manusia.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, dan President & CEO IIAC, Hag Jae Lee, di Incheon, Korea Selatan, pada Selasa (15/10/2024). Ini menjadi langkah awal bagi kedua perusahaan untuk mendiskusikan empat aspek penting secara intensif.

Keempat hal yang akan dibahas meliputi:

  1. Rencana kerja sama pengelolaan bandara di Kuwait, Uzbekistan, dan Filipina.
  2. Rencana pembentukan anak usaha untuk mengikuti tender pengelolaan bandara di Asia dan Timur Tengah.
  3. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk pengelolaan bandara kelas dunia.
  4. Menjajaki kemitraan sister airport antara bandara yang dikelola oleh InJourney Airports dan bandara yang dikelola oleh IIAC.

MoU ini juga menunjukkan bahwa InJourney Airports tidak membutuhkan waktu lama—hanya sekitar satu bulan setelah resmi menjadi perusahaan hasil merger—untuk memperluas jangkauannya menjadi pengelola bandara di luar negeri.

Faik Fahmi mengungkapkan bahwa tujuan dari pengelolaan bandara di luar negeri adalah untuk meningkatkan daya saing dan memperluas kapasitas perusahaan. "Kami ingin mendorong transformasi bandara-bandara di dalam negeri agar dapat menjadi wajah kebanggaan bangsa yang memberikan pengalaman menyenangkan bagi penumpang," tuturnya pada Selasa (15/10/2024).

Ia menambahkan bahwa peran InJourney Airports sebagai agen pembangunan bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah dari operasional bandara.

Penandatanganan MoU ini merupakan kemitraan strategis kedua antara InJourney Airports dan IIAC dalam pengelolaan bandara, setelah kedua perusahaan sebelumnya bekerja sama dalam mengelola Bandara Hang Nadim Batam.

Faik Fahmi menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk kepercayaan dari kedua pihak untuk menjalin hubungan jangka panjang. "Setelah sukses bekerja sama di Bandara Hang Nadim Batam, kami kini kembali menjalin kemitraan strategis untuk mengelola bandara-bandara lainnya," ungkapnya.

Kemitraan ini juga menjadi pengakuan dari IIAC, operator bandara kelas dunia, terhadap kapabilitas dan kapasitas InJourney Airports di industri kebandarudaraan. InJourney Airports merupakan hasil merger antara PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II, dan secara resmi menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia, mengelola 37 bandara di Indonesia sejak 9 September 2024.

IIAC, sebagai pengelola bandara kelas dunia asal Korea Selatan, mengelola Bandara Incheon, yang dinobatkan sebagai bandara terbaik ketiga di dunia versi Skytrax pada tahun 2024. Selain di Korea Selatan, IIAC juga memiliki portofolio bisnis kebandarudaraan di 15 negara lainnya.

Faik Fahmi menekankan bahwa kemitraan strategis melalui MoU ini akan mensinergikan kedua perusahaan untuk terus tumbuh dan menciptakan inovasi dalam pelayanan dan operasional bandara.

Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi InJourney Airports, Ferry Kusnowo, menyatakan bahwa kemitraan dengan IIAC adalah langkah menuju menjadi operator bandara kelas dunia. "Kami ingin membentuk organisasi berbasis data-driven melalui sistem terintegrasi di antara ekosistem aviasi, didukung oleh big data analytics. Oleh karena itu, kemitraan dengan IIAC yang telah berpengalaman dalam teknologi kebandarudaraan sangat penting," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Human Capital InJourney Airports, Achmad Syahir, menekankan bahwa IIAC memiliki sumber daya manusia terbaik di industri kebandarudaraan. "Kami ingin menjalankan program pengembangan SDM secara holistik untuk mendukung pengelolaan bandara," ungkapnya.

President & CEO IIAC, Hag Jae Lee, juga menyampaikan kegembiraannya atas kemitraan ini. "Kami percaya bahwa dengan mensinergikan kapabilitas kedua perusahaan, IIAC dan InJourney Airports dapat sukses dalam mengelola bandara di berbagai negara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang," tutupnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 22:26 WIB
Menteri PANRB Rini Widyantini Dukung Penguatan SDM dan Kelembagaan Bakamla
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:14 WIB
Kemnaker Targetkan 16.230 Orang Ahli K3 Berkinerja Tinggi
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:00 WIB
Kemenhub Siapkan Rencana Operasi Angkutan Udara Nataru 2024/2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 08:12 WIB
Penggunaan Flyover dan Penutupan JPL 157 Ciroyom untuk Tekan Angka Kecelakaan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 07:20 WIB
Gandeng Komdigi, Kemen PPPA Tekan Potensi KBGO di Media Sosial