- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 25 November 2024 | 16:00 WIB
: Kecanggihan sistem Injeksi CO2 CCUS Pertamina di Sukowati yang dilengkapi sistem digital 24 Jam/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 15 Oktober 2024 | 18:04 WIB - Redaktur: Untung S - 175
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina (Persero) memonitor implementasi injection C02 Lapangan Sukowati, Bojonegoro dengan sistem digital 24 jam bernama Data Acquisition Realtime Analyzer Command Center (DARA CO.CO). Digitalisasi sistem ini mampu memonitor seluruh aktivitas Injection CO2 beserta Sumber Daya Manusia (SDM) di area operasional Lapangan Migas Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memonitor langsung proses injection C02 di ruang kendali digital. “Sebagai BUMN, amanah untuk melakukan terobosan-terobosan termasuk implementasi teknologi baru, dan sebuah kebanggaan menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan teknologi baru untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Nicke berdasarkan siaran pers Pertamina yang diterima pada Senin (14/10/2024).
Nicke menjelaskan keberhasilan injeksi C02 menunjukkan komitmen Pertamina dalam penerapan teknologi CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage).
“Jadi ada dua hal yang bisa kita capai, yaitu pertama kita bisa menurunkan emisi karbon dan yang kedua adalah meningkatkan produksi minyak dari Sukowati,” jelas Nicke Widyawati pada acara Kick Off Field Trial Interwell C02 Injection, di Lapangan Sukowati, Bojonegoro.
Nicke menambahkan, penerapan teknologi CCUS juga akan memberikan peluang bisnis baru di masa depan.
“Sebagai gambaran yang kita injeksi C02 hari ini berasal dari beragam sektor, ada dari pabrik pupuk dan dari industri lain. Dan ini tentunya memberikan keyakinan bahwa transisi energi bukan hanya mengurangi emisi di hulu migas tetapi juga menciptakan bisnis baru dengan melakukan CCUS,” imbuh Nicke.
Nicke menambahkan, peluang bisnis baru ini terbuka lebar karena Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon C02 hingga 530 gigaton. Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi carbon capture hub di regional.
“Kita akan melangkah ke seluruh blok migas di seluruh Indonesia untuk mewujudkan kemandirian energi dan juga mencapai net zero emission di 2060. Terima kasih kepada pemerintah mohon dukungannya selalu,” ujar Nicke.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, ESDM Noor Arifin Muhammad turut mengapresiasi langkah Pertamina dalam mendukung pemerintah melalui inovasi teknologi CCUS di Lapangan Sukowati.
“Pemerintah support sekali, komitmen pemerintah sudah jelas dan ini menjadi pesan dari Pak Menteri ESDM bahwa kita harus menjaga lifting dan meningkatkan produksi migas,” ujar Arifin.
Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC Hiroshi Okabe juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin antara JOGMEC dengan Pertamina.
“Kami berkomitmen untuk memperpanjang kolaborasi dalam penerapan CCUS yang berkontribusi untuk reduksi gas emisi. Kami akan melanjutkan kolaborasi di Sukowati bersama Pertamina,” ujarnya.
General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX Kyoko Okamoto menyampaikan rasa bangga bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam penerapan CCUS di Sukowati.
“Saya percaya kerja sama ini akan membuat kita solid untuk mengembangkan CCUS di Sukowati. Kami juga berharap kolaborasi kita terus berjalan untuk mencapa net zero emission,” ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.