Kemenhub Hadirkan Teman Bus Atasi Masalah Transportasi Perkotaan

: Teman Bus, layanan angkutan perkotaan dengan skema Buy The Service sebagai solusi mengatasi masalah transportasi perkotaan di Indonesia. Foto : Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:50 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 24


Jakarta, InfoPublik - Dalam rangka mengatasi masalah transportasi perkotaan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadirkan Teman Bus, yaitu layanan angkutan perkotaan dengan skema Buy The Service atau pemerintah membeli setiap kilometer pelayanan angkutan yang dilaksanakan oleh operator yang saat ini telah hadir di 11 kota.

"Kini pertumbuhan kendaraan pribadi di Indonesia per tahunnya mencapai 8 persen. Kerugian ekonomi akibat kemacetan di kota - kota besar seperti Jakarta bisa mencapai Rp64 triliun per tahun, sementara untuk wilayah Semarang, Surabaya, Bandung, Medan dan Makassar kerugiannya sekitar Rp12 triliun per tahun," papar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Tatan Rustandi pada Jumat (11/10/2024).

Ia menjelaskan, karena adanya pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus menerus, maka dapat menciptakan penurunan kualitas udara. Pencemaran udara menjadi ancaman serius bagi masyarakat perkotaan dengan kepadatan kendaraan bermotor yang semakin meningkat.

Selain itu, banyaknya kendaraan bermotor di jalan juga mendorong terjadinya kemacetan. Berdasarkan data yang dihimpun TomTom Traffic Index 2023 tentang peringkat angka kemacetan di dunia, Jakarta menempati peringkat ke-29 dengan rata - rata waktu tempuh yaitu 22 menit 40 detik per 10 kilometer perjalanan.

"Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem transportasi perkotaan berbasis angkutan umum massal seperti Teman Bus dengan skema BTS ini. Bus dipilih karena kota-kota di Indonesia memiliki jalan yang relatif sempit, sehingga lebih sesuai untuk implementasi bus," katanya.

Sejak keberadaannya pada tahun 2020 hingga 2024, sebanyak lebih dari 71 juta orang sudah merasakan manfaat penggunaan Teman Bus. Preferensi pengguna sepeda motor (R2) yang menggunakan layanan BTS pada skala nasional sebesar 72 persen di tahun 2023. Sedangkan, preferensi pengguna mobil (R4) yang menggunakan layanan BTS pada skala nasional sebesar 23 persen di tahun 2023.

Adapun, layanan ini didukung oleh elektrifikasi dan digitalisasi. Bus Trans Semanggi Suroboyo di Surabaya sudah melayani masyarakat dengan 14 unit bus listrik berukuran sedang. Selain itu, Trans Metro Pasundan di Bandung pun menghadirkan 8 unit bus listrik berukuran sedang.

"Untuk mengoptimalkan pelayanan angkutan umum ini dilakukan pengintegrasian layanan melalui Super App Mitra Darat. Masyarakat bisa melakukan tracking bus, melihat informasi rute dan koridor, memantau informasi kedatangan bus dan juga mengecek detil halte terdekat," tandasnya.

Semakin mudahnya masyarakat menggunakan angkutan umum seiring dengan strategi yang diterapkan dalam mengembangkan Teman Bus yaitu Push and Pull Strategy di mana mendorong masyarakat untuk keluar dari kendaraan pribadi dan menarik masyarakat untuk menggunakan bus.

Dalam hal ini, sesuai amanah Undang - Undang No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah hadir bersama - sama menyediakan angkutan umum yang aman dan selamat bagi masyarakat.

Pemerintah Pusat memiliki peran memberikan stimulus berupa subsidi pengembangan angkutan umum perkotaan untuk kemudian bisa dilanjutkan pengelolaannya oleh masing-masing pemerintah daerah.

"Sampai saat ini ada sebanyak 12 koridor bus dan 3 koridor feeder di 5 wilayah yang sudah dialihkan pelayanannya ke pemerintah daerah. Koridor tersebut dikatakan telah sukses dilakukan stimulus pelayanan angkutan umum melalui skema Buy The Service (BTS) sehingga bisa dilanjutkan oleh pemerintah daerah setempat," ujarnya.

Pihaknya berharap layanan ini dapat terus berkembang dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebaik mungkin serta pemerintah daerah dapat berperan dalam menyosialisasikan penggunaan angkutan umum perkotaan.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:47 WIB
Perkuat Budaya Risiko, PTP Nonpetikemas Selenggarakan Risk Award 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:30 WIB
ICMaD 2024 Rumuskan Pembangunan Dunia Pelayaran Ramah Lingkungan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:05 WIB
BPSDMP Terus Bangun SDM Unggul dan Berdaya Saing
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 16:20 WIB
Kemenhub Tingkatkan Kemampuan Sosial Media Anggota SMRT
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 15:35 WIB
Menhub Apresiasi Kerja Sama Pentahelix di Sektor Transportasi Darat
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 20:39 WIB
Menhub: Perlu Terobosan untuk Optimalkan Angkutan Umum Perkotaan di Daerah
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:11 WIB
Indonesia Soroti Isu Dekarbonisasi Maritim di SIBCON 2024
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 10 Oktober 2024 | 23:00 WIB
Anugerah Media Humas 2024: Wajah Baru Kehumasan Indonesia di Era Digital