- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 14 November 2024 | 05:45 WIB
: Direktur BCA Syariah Pranata (tengah) dan Financial Planner Aliyah Natasya CFP, MSC, IFP (kanan) sebagai narasumber yang berbagi informasi mengenai emas sebagai produk investasi yang aman di tengah ketidakpastian global dalam acara BCA Syariah Media Gathering bertajuk
Jakarta, InfoPublik – Investasi emas telah menjadi bagian penting dalam perencanaan keuangan, terutama karena keamanannya di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Emas dianggap sebagai aset berharga yang mampu melindungi nilai kekayaan dari inflasi dan gejolak ekonomi. Dengan sejumlah alasan, investasi emas sering dianggap aman dan menguntungkan.
Emas memiliki likuiditas tinggi, yang berarti dapat dengan mudah dijual atau diuangkan kapan saja. Di seluruh dunia, emas diakui sebagai instrumen investasi berharga, sehingga menjualnya relatif mudah. Ini sangat menguntungkan bagi investor yang membutuhkan dana cepat, karena emas bisa dijual di pasar global dengan harga kompetitif.
Keunggulan lainnya adalah stabilitas harga. Meskipun harga emas dapat berfluktuasi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang nilainya cenderung meningkat. Ketika kondisi ekonomi memburuk atau terjadi inflasi, harga emas biasanya naik, karena dianggap sebagai safe haven, atau tempat berlindung yang aman bagi investor.
Emas menjadi instrumen ideal untuk melindungi kekayaan dari dampak inflasi. Ketika inflasi meningkat, nilai emas biasanya ikut naik, menjadikannya aset yang dapat mempertahankan daya beli uang yang diinvestasikan.
Hal ini terungkap dalam acara BCA Syariah Media Gathering bertajuk "Cerdas Berinvestasi Emas", yang diadakan di Jakarta, pada Senin (7/10/2024). Acara ini menghadirkan Direktur BCA Syariah, Pranata, dan Financial Planner, Aliyah Natasya, CFP, MSC, IFP sebagai narasumber. Mereka berbagi informasi mengenai emas sebagai produk investasi yang aman di tengah ketidakpastian global.
"Emas dikenal sebagai aset safe-haven, memiliki nilai intrinsik, cocok untuk menjaga kekayaan terutama saat krisis ekonomi. Emas juga memiliki likuiditas tinggi, mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai untuk kebutuhan mendesak. Saat inflasi tinggi atau terjadi devaluasi mata uang, harga emas biasanya naik. Bahkan, banyak bank sentral di seluruh dunia yang terus membeli emas karena likuiditasnya," jelas Aliyah.
Aliyah menambahkan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, kemilau emas terus bersinar sebagai pilihan investasi yang relatif aman dan stabil. Dalam sepuluh tahun terakhir, harga emas mengalami kenaikan lebih dari 110%, menunjukkan bahwa emas adalah aset penting yang harus dimiliki oleh generasi muda untuk menjaga keamanan finansial mereka di masa depan.
Di tengah gejolak geopolitik yang mempengaruhi kondisi ekonomi global, emas menjadi pilihan investasi yang tepat karena relatif aman, likuid, dan menguntungkan dalam jangka waktu menengah hingga panjang.
"Harga emas tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi politik, suku bunga, atau kebijakan pemerintah secara langsung. Bahkan, ketika terjadi krisis ekonomi, seperti resesi atau gejolak politik, emas sering kali tetap stabil atau bahkan naik harganya. Ini menjadikan emas sebagai aset yang tahan terhadap perubahan mendadak di pasar keuangan global," tambah Aliyah.
Pembiayaan Investasi Emas
Investasi emas merupakan pilihan tepat bagi mereka yang mencari keamanan dan keuntungan jangka panjang. Dengan stabilitas harga, perlindungan terhadap inflasi, dan likuiditas tinggi, emas menawarkan banyak keunggulan sebagai instrumen investasi. Meskipun tetap ada risiko, emas tetap menjadi pilihan yang solid untuk diversifikasi portofolio dan menjaga kekayaan dari gejolak ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur BCA Syariah, Pranata, menyampaikan bahwa pembiayaan emas BCA Syariah mengalami pertumbuhan signifikan.
Pada Agustus 2024, BCA Syariah mencatat pertumbuhan positif pada pembiayaan konsumer sebesar 89,1%. Pembiayaan Emas iB, sebagai salah satu produk konsumer BCA Syariah, mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 210,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap pembiayaan emas di BCA Syariah.
Pranata menjelaskan bahwa generasi muda saat ini menginginkan investasi yang mudah, cepat, dan menguntungkan. Dengan proses pengajuan pembiayaan yang mudah, salah satu keunggulan Pembiayaan Emas iB adalah kepastian gramasi dan angsuran yang jelas hingga akhir pembiayaan, dengan jangka waktu yang bisa disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
"Sebanyak 42% dari nasabah pembiayaan kami adalah kaum milenial, dengan nilai pembiayaan rata-rata Rp21 juta dan jangka waktu pembiayaan yang paling diminati adalah 1 tahun," jelas Pranata.
Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan, BCA Syariah juga menyediakan layanan akad ditempat bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan di luar cabang. Selain itu, BCA Syariah tengah mengembangkan layanan pengajuan pembiayaan Emas iB secara online melalui aplikasi mobile banking terbaru, BSya (bi-sya) by BCA Syariah.
“Melalui Pembiayaan Emas iB, kami ingin meningkatkan akses masyarakat terhadap produk investasi syariah, sekaligus membantu mereka mengamankan masa depan finansial dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah,” pungkas Pranata.