- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 3 Desember 2024 | 17:51 WIB
: Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan langkah-langkah strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mencapai target Swasembada Pangan. Dua pendekatan utama yang diambil adalah intensifikasi dan ekstensifikasi, didukung oleh pertanian modern, peningkatan sumber daya manusia, serta kolaborasi lintas sektor.
“Kami memiliki dua strategi utama. Pertama, intensifikasi dengan meningkatkan indeks tanam di lahan Pulau Jawa. Kedua, ekstensifikasi dengan membuka 3 juta hektare lahan baru. Target kami pada tahun 2025 adalah mencetak 1 juta hektare sawah baru,” ungkap Amran di Kantor Pusat Kementan, Rabu (23/10/2024).
Amran menambahkan bahwa transformasi pertanian dari tradisional menuju pertanian modern merupakan kunci utama dalam meningkatkan produktivitas padi nasional. Teknologi modern memungkinkan peningkatan hasil panen dan pengurangan biaya produksi secara signifikan.
“Melalui pertanian modern, produktivitas dapat meningkat dua kali lipat, dan biaya produksi dapat ditekan. Jika panen secara tradisional membutuhkan 25 orang, dengan combine harvester, satu orang dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu hanya 4 jam,” jelasnya.
Selain itu, Amran menekankan pentingnya penggunaan teknologi pertanian seperti benih unggul dan mekanisasi yang disesuaikan dengan kondisi lahan dan lingkungan. "Pendekatan kami berdasarkan kebutuhan alam. Kami menggunakan benih unggul yang sesuai dengan kondisi lahan, seperti padi biosalin yang tahan terhadap air asin dan kondisi rawa," tambahnya.
Mentan Amran juga menyoroti pentingnya peran sumber daya manusia dalam upaya mewujudkan swasembada pangan. Ia menekankan bahwa bonus demografi generasi milenial dapat dimanfaatkan untuk membangun sektor pertanian di Indonesia.
“Generasi milenial harus berperan dalam sektor pertanian. Cara melibatkan mereka adalah dengan menjadikan sektor pertanian menguntungkan. Jika mereka mendapatkan keuntungan, mereka akan terdorong untuk berproduksi,” ujarnya.
Dalam mendukung target swasembada pangan, Kementerian Pertanian akan menyusun regulasi yang tepat dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Amran menekankan bahwa kolaborasi antarsektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pertanian dan kesejahteraan petani.
“Kita perlu regulasi yang mendukung, serta kolaborasi lintas sektor. Tidak boleh ada ego sektoral, jika perlu kita bergerak dalam satu komando. Swasembada pangan tidak mungkin tercapai tanpa kerja sama dengan sektor-sektor lain,” tutupnya.