- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 25 Desember 2024 | 09:29 WIB
: Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memberikan sambutan pada Indonesia Origin Selection: Celebrating The Farmer Behind Your Favorite Nespresso Coffee from Indonesia yang diselenggarakan oleh Nespresso di Jakarta, Rabu (2/10/2024)/ foto: Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 3 Oktober 2024 | 14:18 WIB - Redaktur: Untung S - 448
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan ekspor kopi oleh pelaku usaha dan komunitas petani. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang berkontribusi besar bagi perekonomian serta memberikan manfaat signifikan bagi petani di berbagai daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri acara Peluncuran Indonesia Origin Selection: A Celebration of the Unique Coffee Traditions & Farmers Behind Your Favorite Nespresso Coffee di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
“Kopi tetap menjadi komoditas unggulan dan prioritas ekspor Indonesia bersama produk-produk lainnya. Jerih payah petani dan pengusaha kopi turut memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia,” ungkap Zulkifli Hasan, sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendag pada Kamis (3/10/2024).
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa produksi kopi terus menunjukkan tren peningkatan selama periode 2019—2023. Keberhasilan ini, menurutnya, bisa menjadi contoh dalam pengembangan komoditas pertanian yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.
"Ke depan, pengembangan hasil pertanian harus disesuaikan dengan potensi daerah, tidak hanya kopi tetapi juga rempah-rempah, coklat, kelapa, dan lainnya. Kopi tetap menjadi prioritas, termasuk hilirisasinya,” tambah Zulkifli Hasan.
Dari sisi perdagangan global, Indonesia memiliki jaringan ekspor kopi yang luas dengan negara tujuan utama seperti Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok. Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar dalam memenuhi permintaan pasar global baik melalui ekspor biji kopi mentah (green bean) maupun biji kopi yang telah disangrai (roasted bean).
Permintaan kopi berkualitas terus meningkat di pasar internasional, terbukti dengan pertumbuhan impor kopi global sebesar 12 persen selama lima tahun terakhir (2019-2023). Zulkifli Hasan mengapresiasi PT Nestle Indonesia atas peluncuran seri kopi kapsul Nespresso bertema “Indonesia Origin Selection,” yang diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan kopi Indonesia ke pasar global.
“Kami mengapresiasi PT Nestle Indonesia yang terus mempromosikan kopi Indonesia. Peluncuran ini diharapkan mempercepat pengenalan cita rasa kopi khas Indonesia di kancah global,” tutur Zulkifli Hasan.
Mendag juga menyoroti tantangan dalam memenuhi permintaan kopi, terutama kopi spesialti dan premium yang menekankan praktik ramah lingkungan. Konsumen kopi semakin kritis terhadap asal usul dan keberlanjutan produk kopi. Kemendag berkomitmen untuk terus mendukung ekspor kopi dan turunannya melalui berbagai inisiatif.
Kemendag aktif membuka akses pasar luar negeri melalui kesepakatan dagang seperti Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Upaya ini menjadi 'jalan tol' bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang. Selain itu, Kemendag juga menyediakan fasilitas pendampingan bagi eksportir untuk mendapatkan sertifikasi dan menyusun rencana ekspor, serta promosi melalui Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan berlangsung pada 9—12 Oktober 2024.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Olivier Zehnder; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati; Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini; Pendiri Kamno Group Hitest Bharwani; Co-Managing Director Kamno Group Manoj Bharwani; Regional Business Development Manager Nespresso Southeast Asia Fabio De Gregorio; serta Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Laurent Freixe.