- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 13:58 WIB
: Pj.Gubernur Jatim Adhy Karyono (tiga dari kiri) saat membuka Jatim Fest 2024 di Grand City Surabaya, Rabu (2/10/2024). (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Oleh Eko Budiono, Kamis, 3 Oktober 2024 | 13:15 WIB - Redaktur: Untung S - 369
Jakarta, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, optimistis bahwa gelaran Jatim Fest 2024 yang berlangsung di Grand City Surabaya pada 2-6 Oktober 2024, dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur luar biasa, mencapai 4,98 persen pada triwulan II-2024. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa," kata Adhy dalam keterangan resminya, Kamis (3/10/2024).
Adhy menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat ini didorong oleh investasi, industri, infrastruktur, serta peran signifikan UMKM. Oleh karena itu, Jatim Fest 2024 diharapkan dapat berperan penting sebagai penggerak pertumbuhan UMKM di Jawa Timur.
Menurut Adhy, UMKM adalah tulang punggung ekonomi Jawa Timur, dengan jumlah sekitar 9,7 juta UMKM yang telah menjadikan perekonomian provinsi tersebut kuat. "Selama pandemi COVID-19, meskipun ekonomi Jatim sempat terkontraksi hingga minus 5 persen, UMKM terus bertahan dan kini mampu membawa kita pada posisi ekonomi yang lebih baik," lanjutnya.
Jatim Fest 2024, katanya, memberikan kesempatan besar bagi UMKM untuk memperluas pasar, termasuk ke pasar ekspor, serta mendorong transaksi yang lebih luas. "Kami berharap acara ini dapat memberikan dampak langsung terhadap masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur," tambah Adhy.
Meskipun pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren positif, Adhy mengingatkan adanya potensi ancaman deflasi, khususnya di sektor pangan. Selama sebulan terakhir, Jawa Timur mengalami deflasi sebesar -0,12 persen (month to month) dengan inflasi sebesar 1,73 persen secara tahunan (year on year).
"Produk pangan kita sedang surplus karena baru saja selesai panen dan produksi bahan makanan melimpah. Kita harus mengantisipasi agar harga tidak turun terlalu drastis," pungkasnya.